Desain dan Nilai Tambah Produk Membuka Peluang Lebih Besar
Wapres Ma’ruf Amin mendorong pengembangan produk-produk Indonesia agar semakin berkualitas, memiliki nilai tambah, serta berdesain menarik. Rancangan produk perlu mengikuti selera konsumen.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Produk-produk dengan desain menarik dan nilai tambah memiliki peluang lebih besar untuk masuk pasar global. Apalagi, pasar global untuk rancangan produk industri masih terus berkembang.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pengembangan produk-produk Indonesia supaya semakin berkualitas, memiliki nilai tambah, serta berdesain menarik. Rancangan produk perlu mengikuti selera konsumen dan kompetitif terhadap produk ekspor.
Mengutip laporan Global Industrial Design Market Research tahun 2020, seperti disebutkan dalam sambutan Wapres Amin, nilai pasar global untuk rancangan produk industri terus naik. Pada 2019, nilai tersebut mencapai 45 miliar dollar AS, sedangkan tahun 2026 diproyeksi mencapai 65 miliar dollar AS.
”Untuk itu, saya mengharapkan para perancang dan pelaku industri dapat memanfaatkan peluang domestik dan global melalui konsep produk baru yang tidak hanya memiliki nilai estetis, tetapi juga memiliki nilai tambah yang tinggi,” ucap Wapres Amin dalam penyerahan anugerah Upakarti dan Indonesia Good Design Selection (IDGS) 2020 secara daring, Kamis (10/12/2020).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, penghargaan ini diharap mendorong para desainer dan perusahaan-perusahaan industri untuk mengembangkan kualitas desain dan produk-produk terbaik.
Pada 2020, terdapat 386 peserta IGDS. Jumlah peserta ini, menurut Agus, terus meningkat dalam empat tahun terakhir.
Adapun penghargaan Upakarti yang sudah dimulai sejak 1985 diharap meningkatkan motivasi, kesadaran, dan prakarsa masyarakat dalam memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini sekaligus mendorong perluasan kesempatan kerja di Indonesia. Dari 151 usulan penerima, ditetapkan 10 penerima penghargaan Upakarti 2020 untuk dua kategori, yakni pengabdian dan kepeloporan.
Keberpihakan
Wapres Amin mengharap pemberian penghargaan IGDS dan Upakarti tak berhenti pada pemberian trofi. Justru upaya membangun dan memberdayakan industri kecil dan menengah harus terus dilaksanakan sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah, lanjut Wapres Amin, memberi perhatian besar pada UKM. Sebab, krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 diakui menghantam sektor riil. Kajian Bank Dunia dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional juga menyebutkan, UKM terdampak paling besar. Lebih dari 80 persen UKM mengalami penurunan penjualan di atas 20 persen.
Karena itu, dari Rp 695,2 triliun alokasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN), sekitar Rp 350 triliun atau lebih dari 50 persen dialokasikan untuk menjaga daya beli masyarakat dan UMKM. Khusus untuk UMKM, dianggarkan Rp 123 triliun dalam bentuk berbagai insentif, termasuk keringanan pajak yang jumlahnya lebih dari Rp 100 triliun.
”Dengan kondisi ini, saya justru melihat peluang bagi kita untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai motor pemulihan ekonomi nasional,” tambah Wapres Amin.
Di sisi lain, Kementerian Perindustrian diminta mendorong para pelaku industri, khususnya industri kecil, memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk dan berinovasi. Pemanfaatan teknologi digital dinilai sebuah keniscayaan, apalagi di tengah pandemi Covid-19.