logo Kompas.id
EkonomiDPR Ingatkan Faktor...
Iklan

DPR Ingatkan Faktor Keekonomian Gasifikasi

Peningkatan nilai tambah batubara terus diupayakan agar tak sekadar digali dan dijual. Caranya adalah dengan memproses batubara menjadi gas. Syaratnya, harga jual tak boleh lebih mahal dari elpiji.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iXAsrgVa0X8UfD7ckI3Lzxb0T4M=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F70666740_1537983355.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pemuatan batubara ke tongkang di Pelabuhan PT Tunas Inti Abadi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Rabu (26/9/2018). Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, batubara tersebut juga diekspor ke India, China, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

JAKARTA, KOMPAS — Komisi VII DPR mengingatkan PT Bukit Asam Tbk untuk mempertimbangkan faktor keekonomian dalam proyek gasifikasi batubara menjadi dimetil eter atau DME sebagai pengganti elpiji. Salah satu hal paling krusial adalah harga jual DME diminta agar tidak lebih mahal dari elpiji. Bukit Asam dan pemerintah optimistis bahwa proyek ini bakal menguntungkan di masa yang akan datang.

Hal itu mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan BUMN sektor tambang yang berlangsung pada Senin (7/12/2020) di Jakarta. Turut hadir dalam rapat tersebut adalah Direktur Utama Mind ID, perusahaan induk pertambangan, Orias Petrus Moedak, beserta direksi anak usaha. Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas juga turut hadir dalam rapat tersebut.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000