logo Kompas.id
EkonomiSelisih Harga Melebar, Subsidi...
Iklan

Selisih Harga Melebar, Subsidi Biodiesel Membengkak

Perolehan dana pungutan ekspor kelapa sawit tahun 2021 diperkirakan Rp 26,87 triliun, sementara kebutuhan program B-30 mencapai Rp 55,35 triliun. Melebarnya selisih harga solar dan biodiesel dongkrak kebutuhan subsidi.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZDoOQ1Ub7nGMFv2pXRnjt1lPWYQ=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2FIMG-20190124-WA0027_1548932951.jpg
PERTAMINA

Contoh bahan baku yang terdiri dari solar murni, biosolar (campuran solar dan biodiesel), dan fame hasil pengolahan dari minyak kelapa sawit (CPO). Pertamina tengah serius mengembangkan BBM berbahan baku CPO untuk mengurangi impor minyak.

JAKARTA, KOMPAS —  Selisih harga solar dan bahan bakar nabati dari minyak kelapa sawit melebar sehingga berdampak pada membengkaknya kebutuhan dana untuk subsidi biodiesel. Selisih harga melebar seiring turunnya harga solar di tengah anjloknya harga minyak mentah dunia.

Menurut Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan, harga solar dunia sepanjang tahun 2020 berfluktuasi di rentang yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan harga biodiesel. Per September 2020, selisih harga antara solar dan biodiesel 461 dollar AS per ton.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000