Lomba Selancar Nasional Gairahkan Kembali Pariwisata Mandalika
Merebaknya pandemi membuat sektor pariwisata Lombok terpuruk. Termasuk di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Untuk menggairahkannya kembali, pada 16-19 Desember mendatang akan digelar kompetisi selancar nasional.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
PRAYA, KOMPAS – Merebaknya Covid-19 berdampak pada sepinya kunjungan pariwisata. Termasuk di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Usaha untuk menggairahkan pariwisata terus dilakukan para pelaku usaha di sana, salah satunya dengan menggelar kompetisi berselencar atau Surfing.
Ketua Mandalika Hotel Associatio (MHA) atau Asosiasi Hotel-Hotel di kawasan Mandalika Samsul Bahri Sega di Mandalika, Kamis (26/11/2020) mengatakan, lomba selancar tingkat nasional ini akan berlangsung selama empat hari pada 16-19 September 2020 mendatang.
Kompetisi selancar akan dipusatkan di Pantai Seger, Kuta, salah satu obyek wisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
“Kami menargetkan kompetisi ini diikuti 200 peserta. Mereka berasal dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sumatera, Jawa, termasuk juga wisatawan mancanegara yang masih berada di Indonesia,”kata Samsul.
Sementara untuk pengunjung, kata Samsul, mereka menargetkan sekitar 1.000 orang selama empat hari. Kehadiran pengunjung, tentu diharapkan bisa berdampak pada menggeliatnya kegiatan pariwisata di Mandalika, khususnya pada bidang akomodasi yang sangat merasakan dampak pandemik.
Kami menargetkan kompetisi ini diikuti 200 peserta. Mereka berasal dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sumatera, Jawa, termasuk juga wisatawan mancanegara yang masih berada di Indonesia (Samsul Bahri)
Sejak pandemi, laiknya kawasan lain di NTB, KEK Mandalika yang saat ini menjadi salah satu destinasi super prioritas yang dikembangkan pemerintah, sangat terdampak. Itu terlihat dari okupansi hotel yang hanya satu sampai dua persen. Jika total kamar hotel sekitar 1.000 orang dari seluruh anggota MHA, maka baru sekitar 10-20 kamar yang terisi setiap minggunya. Itu pun hanya pada akhir pekan.
“Dengan acara ini, paling tidak kami berharap keuntungan bagi bisnis pariwisata di Mandalika, seperti penginapan. Termasuk juga usaha mikro kecil dan menengah milik masyarakat di kawasan Mandalika,”kata Samsul.
Berbagai kegiatan
Samsul menambahkan, penyelenggaraan bernama MHA Open 2020 itu bekerjasama dengan Persatuan Selancar Ombak Indonesia. Selain itu, mereka juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD). Selain itu, ada beberapa sponsor.
Menurut Samsul, selain kompetisi selancar, berbagai kegiatan lain juga akan diselenggarakan. Seperti pagelaran seni dan budaya yang akan menampilkan pentas musik dan pertunjukan kesenian tradisional Lombok.
“Selain itu, akan ada lomba foto untuk umum dan berhadiah. Juga akan ada bazar produk lokal dan nasional seperti makanan, minuman, cinderamata, dan lainnya,”kata Samsul.
Penyelenggaraan kegiatan itu disambut positif oleh masyarakat di KEK Mandalika. Baik pemilik akomdasi, maupun para peselencar. Herman (25), pengelola salah satu penginapan di Mandalika mengatakan, sejak pandemi, kunjungan sepi. Jika pun ada, hanya wisatawan lokal.
Sementara menurut Ahmad Julika Bahri (24), salah satu guru selancar di KEK Mandalika, kompetisi yang baru sekali ini diselenggarakan di kawasan tersebut, tidak hanya menggairahkan pariwisata, tetapi ajang menunjukkan kualitas peselencar tuan rumah.
“Saya rencananya ikut. Dari Gerupuk, daerah tempat saya tinggal, ada tiga orang pelesencar termasuk saya. Ini kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan kami di olahraga ini,” kata Bahri.