Tumbuhkan Kewirausahaan, Pemkot Denpasar dan Universitas Udayana Jalin Kerja Sama
Pemkot Denpasar jalin kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, dalam mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan kewirausahaan dan ekonomi kreatif di Denpasar.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Kota Denpasar menjalin kerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, dalam mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan kewirausahaan dan ekonomi kreatif di Kota Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar berupaya mendorong bertumbuhnya wirausahawan yang diharapkan akan berkontribusi terhadap bergeraknya ekonomi masyarakat dan bertumbuhnya ekonomi daerah ataupun ekonomi nasional.
Sebentuk nota kesepahaman ditandatangani Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Dezire Mulyani bersama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Agoes Ganesha Rahyuda, di kompleks Gedung Dharma Negara Alaya, Kota Denpasar, Senin (23/11/2020).
Penandatanganan itu disaksikan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Rektor Universitas Udayana Anak Agung Raka Sudewi. Hadir pula Penjabat Sekretaris Daerah Kota Denpasar I Made Toya dan perwakilan pihak perbankan.
Seusai seremoni penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Rai Mantra menyatakan, Pemkot Denpasar berkomitmen menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan. Bentuk dukungan pemerintah di antaranya adalah menyiapkan fasilitas dan infrastruktur serta kebijakan.
Kampus menjadi tempat membangun dan inkubator start-up (usaha rintisan) muda.
Rai Mantra menyebutkan, Gedung Dharma Negara Alaya dibangun dan disiapkan sebagai ruang interaksi dan inkubator bisnis yang akan mendorong tumbuhnya wirausahawan baru, termasuk pelaku ekonomi kreatif, di Kota Denpasar.
”Kami, pemerintah, sangat mengapresiasi,” kata Rai Mantra. Rai Mantra menambahkan, pihaknya terbuka bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait pengembangan ekonomi kreatif dan kewirausahaan, termasuk dari kalangan perbankan. ”Kami berharap ke depan akan lahir banyak wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif dengan berbasiskan potensi budaya lokal,” ujar Rai Mantra.
Kolaborasi
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unud Agoes Ganesha Rahyuda mengatakan, kampus, termasuk FEB Universitas Udayana, memiliki peran dalam pendidikan dan pengetahuan. Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan dunia usaha, menurut Agoes, menjadi penting dalam membangun suasana dan iklim yang mendukung pertumbuhan dunia usaha di daerah.
Agoes menerangkan, FEB dan Pemkot Denpasar bersepakat bekerja sama, antara lain, dengan pengembangan ide bersama mahasiswa dan praktisi, pengabdian masyarakat, penyiapan tenaga ahli secara bersama-sama, dan program magang serta perlombaan kreativitas sebagai praktik nyata. ”Kampus menjadi tempat membangun dan inkubator start-up (usaha rintisan) muda,” kata Agoes seusai acara.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Dezire mengungkapkan, Unud melalui FEB memberikan dukungan pengetahuan dan teori-teori dalam membangun dan mengembangan usaha rintisan. Pemkot Denpasar memberikan fasilitas dan ruang untuk mengombinasikan Ilmu dari kampus dengan pengalaman dari praktisi dan pengusaha. ”Gedung Dharma Negara Alaya ini menjadi tempat dan fasilitas yang mendukung pengusaha-pengusaha baru dan start-up,” ujar Dezire.
Menurut Rektor Universitas Udayana Raka Sudewi, akan terjadi perubahan yang sangat cepat serangkaian bergeraknya era Revolusi Industri 4.0 menuju ke arah lebih maju. Kondisi itu akan berdampak, antara lain, pada terjadinya transformasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Raka Sudewi menilai penting dan perlu adanya kolaborasi dan kerja sama antarpihak dalam menciptakan dan menyiapkan sumber daya manusia yang andal dan cakap dalam menghadapi perubahan maupun transformasi tersebut.
Dari sisi kampus, menurut Raka Sudewi, Unud dan FEB dapat berkontribusi kepada masyarakat. Hal itu berkaitan dengan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.