logo Kompas.id
EkonomiSurplus Transaksi Berjalan...
Iklan

Surplus Transaksi Berjalan Terjadi karena Impor Masih Sepi

Transaksi berjalan sepanjang tahun ini akan defisit di bawah 1 persen terhadap PDB. Namun, posisi defisit transaksi berjalan diperkirakan akan kembali meningkat pada tahun depan seiring dengan pemulihan ekonomi.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ykUTJtMN-qXVmIdwPAdw27cJTAw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200922_ENGLISH-RESESI-EKONOMI_D_1600786312.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (22/9/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Surplus transaksi berjalan pada triwulan III-2020 tidak akan bertahan lama. Surplus ini terjadi karena aktivitas impor masih sepi. Jika permintaan kembali menguat, aktivitas impor akan turut menggeliat. Hal ini dapat menyebabkan neraca perdagangan kembali defisit dan pada akhirnya defisit transaksi berjalan kembali terjadi.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang dirilis Jumat (20/11/2020), Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2020 surplus sebesar 2,1 miliar dollar AS (Rp 29,8 triliun). Nilai ini turun dibandingkan dengan posisi triwulan II-2020 sebesar 9,2 miliar dollar AS (Rp 130,57 triliun).

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000