Digitalisasi UMKM dinilai menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi. Google memberikan bantuan kredit senilai 10 juta dollar AS untuk pengusaha UMKM Indonesia.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dorongan memanfaatkan teknologi digital yang menjadi efek samping pandemi Covid-19 dinilai justru menjadi kunci pemulihan ekonomi yang terkena disrupsi. Tantangan saat ini adalah bagaimana meningkatkan adopsi penggunaan teknologi digital di masyarakat, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah atau yang biasa disebut UMKM.
”Dari 64 juta UMKM yang ada, baru 8 juta atau 13 persen saja yang terintegrasi dengan teknologi digital. Jika seluruhnya terintegrasi, pertumbuhan (ekonomi digital) akan semakin besar,” kata Presiden Joko Widodo, Rabu (18/11/2020), saat membuka acara Google for Indonesia 2020 yang digelar secara virtual.
Presiden Joko Widodo mengatakan, krisis yang sedang melanda saat ini adalah momentum untuk melakukan transformasi besar-besaran; mengatasi ketertinggalan di saat banyak negara maju mengalami kemunduran. Menurut Presiden, Indonesia saat ini sedang dalam posisi yang menjanjikan untuk terus mengembangkan sektor ekonomi digital.
Secara terpisah, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang baru dirilis pekan lalu, tingkat penetrasi internet Indonesia telah meningkat pada 2019-2020 dari 2018. Dalam survei APJII 2018, jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 74,8 persen atau sekitar 171,17 juta orang. Sementara pada 2020, angka ini meningkat menjadi 73,7 persen atau sekitar 196,71 juta orang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, digitalisasi UMKM merupakan target dari dua agenda besar pemerintah, yakni agenda pemulihan ekonomi nasional dan agenda transformasi digital.
Untuk meningkatkan iklim digital ekonomi di Indonesia, Airlangga mengatakan, pemerintah telah berupaya dengan cara membuat sejumlah kebijakan, seperti pengaturan pajak layanan digital.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf berpandangan yang sama. Oleh karena itu, Google mengumumkan akan menyediakan dana sebesar 10 juta dollar AS (sekitar Rp 140 miliar) dalam bentuk pinjaman modal rendah bunga yang ditargetkan kepada para pengusaha UMKM di Indonesia.
”Google menyediakan 10 juta dollar AS dalam bentuk pinjaman modal untuk membantu pemilik UKM agar lebih siap dalam menghadapi masa sulit ini,” kata Randy.
Government Affairs and Public Policy Manager Google Indonesia Danny Ardianto menjelaskan, dalam distribusi pinjaman ini Google akan bekerja sama dengan lembaga nonprofit Kiva yang kelak akan menyusun skema lebih detail dengan jasa keuangan Indonesia.
Menurut Danny, Indonesia adalah salah satu dari 10 negara yang mendapat dana bantuan modal UMKM dari Google. Hal ini karena Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar.
”Indonesia adalah salah satu negara yang dari sisi ekonominya memiliki potensi sangat besar untuk dipengaruhi oleh digitalisasi. Kami melihat UMKM sangat perlu didukung agar mereka bisa tumbuh pascapandemi,” kata Danny.
Berdasarkan laporan studi potensi ekonomi digital di Asia Tenggara yang digelar Google bersama Temasek dan Bain & Company, Indonesia dan Vietnam menjadi dua negara yang pertumbuhan ekonomi digitalnya mengalami peningkatan double digit di masa pandemi.
Indonesia tumbuh 11 persen dari 40 miliar dollar AS menjadi 44 miliar dollar AS pada 2019 ke 2020. Sementara Vietnam tumbuh 16 persen dari 12 miliar dollar AS menjadi 16 miliar dollar AS.
Persentase ini lebih tinggi ketimbang negara-negara kawasan lainnya. Filipina hanya meningkat dari 7,1 miliar dollar AS ke 7,5 miliar dollar AS (6 persen), Malaysia dari 10,7 miliar dollar AS ke 11,4 miliar dollar AS (6 persen). Bahkan, Singapura mengalami penurunan sebesar minus 24 persen (dari 12 miliar dollar AS ke 9 miliar dollar AS) akibat pandemi.
Pemulihan sektor UMKM dinilai menjadi kunci penting pemulihan ekonomi Indonesia dari resesi. Hal ini karena konsumsi memiliki pengaruh yang besar dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Konsumsi berperan 57,31 persen dalam PDB menurut pengeluaran pada triwulan III-2020. Periode Juli-September 2020, konsumsi rumah tangga tumbuh minus 4,04 persen, sedangkan perekonomian RI tumbuh minus 3,49 persen.
Literasi dan kemampuan digital
Dalam kesempatan yang sama, Google Indonesia juga mengumumkan penyediaan hibah sebesar 1 juta dollar AS kepada Yayasan Plan International Indonesia untuk menggelar studi dan pelatihan guna mengatasi pengangguran anak muda.
Menurut rencana, Plan International Indonesia akan bekerja sama dengan ASEAN Foundation untuk menggelar pelatihan keterampilan dan bantuan mencari pekerjaan kepada 5.200 anak muda.
”Kami ingin membantu Indonesia mewujudkan potensi ekonominya melalui program pelatihan. Tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital diprediksi akan menyumbangkan lebih dari Rp 4,4 triliun untuk PDB Indonesia hingga 2030 dan akan berperan penting untuk pemulihan ekonomi dan ketahanan bisnis,” papar Randy.
Presiden Jokowi juga menekankan betapa penting keahlian, keterampilan, dan literasi digital anak muda Indonesia. Pengembangan angkatan kerja yang berkemampuan digital menjadi penting untuk dapat memenuhi kebutuhan 9 juta talenta digital hingga 2035.