Ruas Jalan Tol Yogyakarta-Bawen direncanakan memasuki tahap konstruksi tahun 2021. Tol tersebut diharapkan beroperasi tahun 2023 untuk mendukung konektivitas dan perekonomian wilayah.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jalan Tol Yogyakarta-Bawen direncanakan mulai dibangun pada Agustus 2021. Ruas yang diharapkan rampung dibangun dan beroperasi tahun 2023 ini akan mengintegrasikan kawasan Joglosemar, yakni Yogyakarta-Solo-Semarang.
Penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol, perjanjian penjaminan, dan perjanjian regres pada proyek kerja sama pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol Yogyakarta-Bawen tersebut dilaksanakan di kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah, Jumat (13/11/2020).
”Dengan adanya tol, angan-angan Joglosemar akan menjadi kenyataan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada acara penandatanganan yang disiarkan langsung melalui akun Youtube Kementerian PUPR.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Tol Semarang-Solo, dan Tol Solo-Yogyakarta-Yogya International Airport Kulon Progo nantinya akan membentuk segitiga emas yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah, khususnya Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
”Pembangunaan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen juga mendukung kawasan strategis pariwisata superprioritas Candi Borobudur,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dengan total panjang 75,82 kilometer (km) tersebut melintasi dua provinsi, yakni Jawa Tengah sepanjang 67,05 km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 km. Masa pengusahaan atau konsesi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen selama 40 tahun terhitung sejak penerbitan surat perintah mulai kerja. ”Nilai investasinya sebesar Rp 14,2 triliun dan diperkirakan internal rate of return (indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi) sebesar 12,48 persen,” kata Danang.
Proyek ini dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen selaku badan usaha jalan tol yang dibentuk konsorsium pemenang, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, serta PT Brantas Abipraya (Persero).
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sebagai proyek strategis nasional (PSN) diusulkan oleh Menteri PUPR kepada Menteri Koordinator Perekonomian pada 7 Desember 2016. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas selanjutnya mengkaji studi kelayakannya pada tahun 2017.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen ditetapkan sebagai PSN melalui Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 dan ditetapkan pula sebagai proyek infrastruktur prioritas melalui peraturan menko perekonomian tanggal 31 Agustus 2017.
Pelelangan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dimulai pada 25 November 2019. Penetapan pemenang lelang diumumkan pada 6 November 2020. Jalan Tol Yogyakarta-Bawen akan memasuki tahap pembangunan konstruksi pada Agustus 2021 setelah tanah bebas. ”Mudah-mudahan ini bisa lebih cepat. Jalan tol diharapkan selesai dan dioperasikan pada triwulan III-2023,” ujar Danang.
Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sanny Iskandar, ketersediaan infrastruktur, termasuk jalan, akan mendukung aktivitas perekonomian di berbagai sektor. Infrastruktur bernilai penting karena bermanfaat pula untuk kepentingan jangka panjang.
”Ketersediaan akses jalan akan ikut mengakselerasi pembangunan ekonomi, termasuk di pusat-pusat industri ataupun kawasan pariwisata,” ujar Sanny.