Pemerintah berkepentingan melindungi UMKM agar tidak kolaps yang dapat mengguncang perekonomian nasional dan memicu pengangguran dan kemiskinan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
Kompas/Bahana Patria Gupta
Mochammad Rofiq mengeluarkan kue dari dalam oven di Rumah Nastar Surabaya di Kampung Ketandan, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/6/2020). Untuk bertahan di tengah banyaknya UMKM yang berhenti beroperasi akibat pandemi, Ia mengaku lebih kreatif untuk mempromosikan produk kuenya.
GRESIK, KOMPAS - Sebanyak 99 persen atau hampir seluruh pengusaha nasional berkategori usaha mikro kecil menengah atau UMKM. Pemerintah berkepentingan melindungi UMKM agar tidak kolaps yang dapat mengguncang perekonomian nasional dan memicu pengangguran dan kemiskinan.
“Pemerintah betul-betul memperhatikan UMKM,” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dalam penyerahan bantuan produktif usaha mikro (BPUM) dan bantuan subsidi bunga atau margin UMKM non-kredit usaha rakyat di Gresik, Jawa Timur, Jumat (13/11/2020).
Menurut Muhadjir, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, perhatian akan diwujudkan dengan peningkatan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021 untuk UMKM.
Selain itu, pemerintah menjanjikan stimulus dan kemudahan untuk menjaga daya tahan UMKM saat diterpa situasi seperti saat ini wabah Covid-19 (Coronavirus disease 2019) akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2).
Dalam masa pagebluk sejak awal Maret 2020 yang belum teratasi sampai kini, pemerintah menggulirkan program pemulihan ekonomi nasional. Antara lain, bantuan disalurkan ke UMKM terdampak wabah Covid-19 berupa BPUM.
Bantuan bertujuan agar UMKM yang macet akibat pagebluk dapat kembali beraktivitas. Selain itu, subsidi bunga atau margin non-KUR bagi UMKM terdampak yang menjadi debitur koperasi. Bantuan memastikan UMKM memenuhi tanggung jawab dan koperasi berjalan.
Pemerintah betul-betul memperhatikan UMKM (Muhadjir Effendi)
Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Eddy Satria mengatakan, menganggarkan Rp 135 miliar untuk disalurkan sebagai program subsidi atau margin bunga non-KUR sampai akhir tahun ini.
Penyaluran sedang dipercepat agar terserap semua. Salah satu penerima ialah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Usaha Gabungan Terpadu (UGT) Sidogiri di Gresik senilai Rp 632 juta.
“Saat pandemi pemerintah berikan berbagai bantuan untuk UMKM antara lain restrukturisasi kredit, pelatihan digital, bantuan sosial, dan hibah Rp 2,4 juta untuk setiap UMKM,” kata Eddy.
KEMENTERIAN KOORDINATOR PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi menyerahkan bantuan subsidi bunga untuk UMKM di Gresik, Jawa Timur, Jumat (13/11/2020). Bantuan pemerintah untuk memastikan UMKM tetap berjalan di tengah wabah Covid-19.
Subsidi pemerintah
Manajer Bisnis Sidogiri Sholeh Wafi mengatakan, akan sangat terbantu dengan subsidi dari pemerintah. Bantuan segera disalurkan ke rekening anggota untuk mempercepat pemulihan ekonomi anggota Sidogiri yang terdampak wabah Covid-19.
“Situasi masih tidak memungkinkan sehingga UMKM harus segera berpikir untuk selamat. Progra, subsidi margin ini akan sangat membantu menyelamatkan UMKM sampai situasi membaik,” kata Wafi.
Sebelumnya, PT Bank Perkreditan Rakyat Jatim atau Bank UMKM Jatim tetap fokus untuk percepatan pembiayaan kredit guna menyelamatkan UMKM di masa wabah.
Menurut Direktur Utama Bank UMKM Jatim Yudhi Wahyu Maharani, sepanjang tahun ini tetap berupaya merealisasikan penyaluran kredit Rp 2,2 triliun. Kurun Januari-Oktober 2020, telah disalurkan kredit senilai Rp 2,1 triliun yang berarti naik 4 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
“UMKM memang paling ulet dan diandalkan dalam pemulihan ekonomi,” kata Yudhi.