PT Industri Nuklir Indonesia menjalin kerja sama dengan Institut Riset Tenaga Nuklir Meksiko untuk memperluas produk Radioisotop dan Radiofarmaka ke Amerika Latin.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — BUMN yang bergerak di bidang tenaga nuklir, PT Industri Nuklir Indonesia atau Inuki, menjalin kerja sama dengan Institut Riset Tenaga Nuklir Meksiko atau Instituto Nacional Investigaciones Nucleares atau ININ, Selasa (10/11/2020), di Jakarta.
Kedua pihak menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam ajang Indonesia-Latin America and the Karibia (INA-LAC) Business Forum 2020 dan berharap dapat memperluas pemasaran produk PT Inuki ke Meksiko dan negara-negara Amerika Tengah dan Selatan lainnya.
”Dalam upaya ekspansi, Inuki menjajaki pasar Amerika Latin. Pada Oktober 2020, melalui Duta Besar Indonesia untuk Meksiko, dimulai komunikasi dengan Institut Riset Tenaga Nuklir Meksiko, yaitu ININ, untuk menjajaki potensi bisnis. Dengan saling suplai antara produk Radioisotop dan Radiofarmaka yang dimiliki Inuki dan ININ, Inuki berharap dapat meraih potensi penjualan di pasar Meksiko sebesar-besarnya,” kata Bunjamin Noor, Direktur Produksi PT Inuki, dalam siaran persnya, Rabu (11/11/2020).
Menurut Bunjamin, Inuki adalah BUMN yang ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan bisnis komersial terkait pemanfaatan teknologi nuklir. Produk Inuki, di antaranya, Radioisotop dan Radiofarmaka yang digunakan dalam berbagai bidang, mayoritas dalam bidang kesehatan dan industri; produksi elemen bakar nuklir untuk reaktor riset Indonesia, yaitu RSG-GAS milik Batan; serta jasa teknis lainnya yang memanfaatkan teknologi nuklir, seperti non-destructive test and analysis.
Duta Besar Indonesia untuk Meksiko merangkap Belize, El Salvador, dan Guatemala Cheppy T Wartono mengatakan, dengan nota kesepahaman itu, PT Inuki menunjuk ININ untuk memasarkan produk PT Inuki di wilayah Meksiko dan negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan lainnya. Demikian juga sebaliknya, PT Inuki ditunjuk ININ untuk memasarkan produknya di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.
”Keuntungannya adalah Meksiko bisa menjadi jalur masuk dan penghubung atau hub bagi produk-produk Indonesia agar lebih mudah menembus kawasan Amerika Latin karena ININ memiliki jalur pemasaran di kawasan tersebut. Sebaliknya, Inuki juga memiliki pasar di Asia Tenggara sehingga bisa turut memasarkan produk ININ. Selain itu, ada produk-produk PT Inuki yang juga diminati langsung oleh ININ,” kata Cheppy.
Bunjamin menambahkan, pihaknya berharap ININ dapat memberikan asistensi keahlian dan alih teknologi dalam membangun sebuah fasilitas irradiator gamma skala industri untuk bahan pangan. Hal itu diinginkan Inuki setelah memperhatikan adanya permintaan kebutuhan fasilitas tersebut dari produsen pangan dalam negeri. Dengan adanya fasilitas tersebut, Inuki ditargetkan dapat meraih potensi pendapatan jasa.
”Melalui kerja sama antara Inuki dan ININ ini, Inuki akan menambahkan lagi target ekspor penjualan ke luar negeri selain Bangladesh, Filipina, Kolombia, dan pasar baru lain di luar negeri, dan akan mendukung peningkatan nilai ekspor,” kata Bunjamin.
Dalam ajang tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong penguatan hubungan kerja sama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia dalam kegiatan forum yang sudah kedua kalinya digelar ini. Kedua kawasan memiliki banyak potensi sehingga harus bekerja sama untuk meningkatkan perekonomian dan teknologi di kedua kawasan.