Berbagai pihak mendorong dan mendukung kemajuan UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pandemi Covid-19 memukul sektor ekonomi. Geliat usaha mikro kecil, mikro dan menengah atau UMKM yang di masa krisis ekonomi dapat jadi tumpuan ekonomi masyarakat semakin berat. Dukungan bagi UMKM Indonesia untuk bangkit dan berinovasi pun dilakukan, terutama untuk beradaptasi memanfaatkan teknologi digital.
Berbagai sektor bisnis merasakan dampak nyata dari pandemi ini. Guna membantu roda perekonomian terus bergerak, banyak masyarakat yang beralih menjadi pelaku bisnis kecil. Untuk itu, sebagai bentuk dukungan dan memberikan semangat kepada para pelaku bisnis yang sedang berjuang di masa sulit ini, restoran makanan cepat saji KFC Indonesia berinisiatif untuk melakukan sebuah gerakan kecil guna mendorong perekonomian masyarakat dan mempercepat pemulihan rantai perekonomian Indonesia.
Gerakan mendukung usaha kecil lokal yang dicanangkan oleh KFC terinspirasi dari aksi saling dukung para pelaku bisnis restoran. Untuk itu, KFC Indonesia mencoba mengadaptasi sebuah aksi yang berbeda yaitu mendukung seluruh pelaku bisnis UKM lokal di berbagai bidang usaha seperti makanan, minuman, pakaian, kerajinan, jasa desain dan bidang-bidang lainnya.
Promosi di media sosial
Melalui akun media sosial, KFC memberikan kesempatan kepada seluruh pengusaha kecil lokal untuk mempromosikan produk-produknya. Dengan 1,6 juta followers akun Instagram KFC Indonesia, unggahan yang terpajang pada 7-8 November 2020 ini diharapkan menjadi salah satu sarana bagi para pemilik brand lokal untuk mempromosikan produknya secara kreatif.
Hendra Yuniarto, General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk, Sabtu (7/11/2020), mengatakan di masa sulit ini, pihaknya merasa hal yang terpenting adalah saling memberikan dukungan kepada sesama pelaku bisnis dan melakukan langkah konkret untuk membantu pemulihan perekonomian Indonesia saat ini. Restoran ayam goreng ini ingin berkontribusi membantu para pengusaha kecil lokal dengan sumber daya yang dimiliki dan menyediakan wadah bagi mereka untuk promosikan bisnis dengan berbagi cerita, saling memberikan semangat dan energi positif kepada sesama.
"Melalui gerakan sederhana ini, KFC berharap dapat menginspirasi berbagai pihak untuk berbagi kebaikan dan bersama-sama memajukan Indonesia menjadi lebih baik," ujar Hendra.
Hendra menambahkan, pihaknya mengharapkan semua sektor usaha dapat saling berkolaborasi dan membantu satu sama lain. "Kami berharap para KFC Lovers dapat turut membantu para pengusaha lokal dengan membeli atau membagikan unggahan ini kepada teman dan keluarga,” jelas Hendra.
Wirausaha UMKM bisa mempromosikan bisnisnya dengan menulis komentar di unggahan Instagram dan Twitter @KFCIndonesia. Syarat yang diperlukan hanyalah membuat komentar semenarik mungkin dan 20 brand dengan like komentar terbanyak akan dipromosikan lebih lanjut melalui Instagram.
Dukung D=digitalisasi
Pemerintah Indonesia menargetkan untuk membantu 10 juta UMKM melakukan transformasi digital pada akhir tahun 2021. Untuk lebih mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM Indonesia terutama dengan kondisi negara yang sekarang dalam fase pemulihan ekonomi, Warung Pintar dan BukuWarung bekerja sama untuk membantu mengisi kesenjangan digitalisasi yang belum terpenuhi dan masih terus dihadapi UMKM Indonesia.
Kolaborasi ini juga akan meningkatkan akses end-to-end untuk 60 juta UMKM Indonesia yang ingin memulai adopsi digital di tengah perkembangan ekonomi digital Indonesia, yang diperkirakan akan mencapai US$ 150 miliar pada tahun 2025.
Pemilik toko yang terdaftar di BukuWarung akan mendapatkan keuntungan dari kapabilitas rantai pasok yang kuat di Warung Pintar, sehingga mempermudah pemenuhan barang dengan harga grosir yang kompetitif serta pengiriman barang yang tepat waktu. Sementara itu, pedagang yang terdaftar di Warung Pintar akan mendapatkan pemberitaan tentang solusi pembukuan digital BukuWarung, yang telah disesuaikan secara khusus dengan pengalaman pengguna pemilik UMKM yang menggunakan entry-level smartphone dan juga tidak memiliki akses ke data internet yang berkualitas.
Sebagai ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan terbesar di Asia Tenggara menurut PDB , Indonesia ditopang oleh sektor UMKM-nya, yang jumlahnya mencapai 95 prrsen dari semua perusahaan nasional, mempekerjakan 99,8 persen angkatan kerja, dan berkontribusi lebih dari 60 persen untuk pendapatan negara. Meskipun mereka adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, UMKM telah menghadapi tantangan yang sudah lama dihadapi saat mengakses produk perangkat lunak sebagai solusi digital (SaaS) yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, yang kemudian dapat membantu mereka mengikuti upaya digitalisasi nasional di seluruh negeri.
Digitalisasi warung
Sebagian besar pemilik usaha tidak memiliki smartphone canggih yang dapat menjalankan solusi digital yang ada di pasaran saat ini. Untuk urusan operasional seperti akuntansi, pemilik bisnis terus bergantung pada pena dan laporan buku besar, mengakibatkan pembukuan yang salah dan tidak efisien yang memakan waktu hampir 8-10 jam per minggu.
Kurangnya data keuangan berdampak pada visibilitas keuangan UMKM dan akses ke kredit dan merupakan faktor penghambat ekonomi yang signifikan, karena riset menemukan kesenjangan kredit sebesar US$ 54 Miliar pada tahun 2020, yang disebabkan oleh 74 persen UMKM yang tidak memiliki akses ke kredit. Dengan mendorong adopsi digital yang lebih luas di seluruh sektor ekonominya, terutama di segmen yang sebagian besar belum tersentuh seperti UMKM, Indonesia akan semakin dekat untuk mencapai tujuan ekonomi digitalnya.
Agung Bezharie, CEO dan CoFounder, Warung Pintar mengatakan, warung adalah pusat tatanan sosial Indonesia. Banyak warga negara Indonesia seperti saya tumbuh dengan melihat mereka sebagai tempat tidak hanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari tetapi juga tempat komunitas lokal berkumpul dan berinteraksi satu sama lain.
"Kami ingin menciptakan solusi untuk meningkatkan produktivitas dengan akses ke rantai pasokan yang adil dan transparan yang secara digital mengubah, tidak hanya warung tetapi juga seluruh ekosistem UMKM. Upaya transformasi ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kami sangat senang dapat bermitra dengan pembukuan inovatif dan fasilitas pembayaran keuangan BukuWarung untuk mengkatalisasi transformasi digital UMKM Indonesia,” kata Agung.
Keberhasilan solusi stok kesesuaian pasar Warung Pintar untuk UMKM telah melambungkan volume transaksi perusahaan, menggandakan jumlahnya bahkan selama pandemi. Berkat efisiensi rantai distribusi Warung Pintar, perusahaan telah berhasil bekerja sama dengan ratusan merek, baik lokal maupun multinasional, tanpa gangguan untuk memungkinkan ketersediaan barang sehari-hari secara konsisten dengan harga yang wajar.
Sejak Januari 2020, jumlah UMKM yang terdaftar di Warung Pintar meningkat 10 kali dan perseroan berharap pertumbuhan ini terus berlanjut seiring dengan rencana untuk memperluas jangkauannya ke seluruh kota besar dan kabupaten di seluruh Jawa pada akhir tahun ini.
"UMKM Indonesia sangat penting untuk keseluruhan sosial ekonomi bangsa. Namun kurang terlayani dengan solusi digital yang dapat membantu mereka meningkatkan produktivitas. BukuWarung berkomitmen untuk mendorong inklusi digital UMKM yang lebih besar di Indonesia. Kolaborasi dengan Warung Pintar ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan komitmen tersebut," kata Abhinay Peddisetty, Co-Founder, BukuWarung.
BukuWarung memiliki visi untuk membangun infrastruktur digital berskala nasional yang dapat membantu UMKM Indonesia. Langkah yang pentig yakni dengan meningkatkan literasi keuangan pedagang dengan menyelesaikan kredit dan pengelolaan kas mereka dengan pemasok dan pelanggan.
Hingga saat ini, lebih dari 60.000 UMKM telah bergabung dengan Warung Pintar dari seluruh Indonesia. Adapun BukuWarung telah melayani lebih dari 1,5 juta UMKM di 750 lokasi di Indonesia.