Meski Kontraksi, Perekonomian Lampung Kian Membaik
Perekonomian Lampung pada triwulan III-2020 tumbuh negatif 2,41 persen secara tahunan. Namun, kondisi ini lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Perekonomian Lampung pada triwulan III-2020 tumbuh negatif 2,41 persen secara tahunan. Namun, kondisi ini lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja berbagai sektor usaha juga menunjukkan perbaikan di tengah situasi pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung yang dirilis pada Kamis (5/11/2020), pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan III-2020 lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2020 yang minus 3,57 persen. Adapun secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Lampung sepanjang Januari-September 2020 tumbuh minus 1,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, produk regional domestik bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 94,1 triliun.
Kepala BPS Lampung Faizal Anwar mengatakan, kondisi perekonomian Lampung mengalami perbaikan pada triwulan III 2020. Kontraksi ekonomi tidak sedalam triwulan sebelumnya karena kinerja beberapa sektor usaha membaik. Belanja pemerintah juga memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi.
”Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 18,78 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 14,51 persen,” papar Faizal saat konferensi pers di Bandar Lampung.
Menurut dia, pertumbuhan yang tinggi pada sektor lapangan usaha jasa kesehatan itu terutama disebabkan adanya pelaksanaan tes cepat massal dan tes usap tenggorokan sebagai penanggulangan pandemi Covid-19. Penyaluran bantuan sosial dari pemerintah untuk penanggulangan dampak pandemi Covid-19 juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kinerja 17 sektor lapangan usaha yang menjadi penopang perekonomian Lampung menunjukkan perbaikan pada triwulan III-2020. Bahkan, sebanyak 16 sektor usaha tumbuh positif.
Sebanyak 16 sektor usaha tumbuh positif.
Selain lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial, sektor usaha lain yang tumbuh cukup tinggi, antara lain industri pengolahan sebesar 10,26 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 7,95 persen, dan jasa keuangan 6,36 persen. Adapun sektor usaha real estate masih minus 0,04 persen kendati kinerjanya lebih baik dari triwulan sebelumnya.
Adapun dari sisi pengeluaran, enam komponen utama juta tumbuh pada triwulan III-2020. Selain pengeluaran konsumsi pemerintah, sektor lain yang menopang pertumbuhan ekonomi adalah ekspor barang dan jasa sebesar 7,08 persen dan pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga sebesar 5,84 persen.
Pertanian dan UMKM
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, pandemi Covid-19 mengakibatkan permasalahan di berbagai sektor, termasuk industri kopi dan komoditas unggulan lainnya di Lampung. Kondisi ini perlu disikapi karena sektor pertanian dan perkebunan merupakan penopang utama dalam struktur perekonomian Lampung.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Lampung memfokuskan perbaikan pada sektor tersebut. Para pelaku usaha ditantang melakukan hilirisasi dan inovasi dari berbagai produk pertanian dan perkebunan. Dengan demikian, pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di Lampung juga diharapkan ikut terdongkrak.
Selain menggelar berbagai kegiatan bazar dan pomosi untuk pelaku UMKM, Pemprov Lampung juga menggelar festival kopi. Kegiatan ini diharapkan semakin memperkenalkan kopi robusta Lampung sebagai produk unggulan Lampung.