Generasi milenial enggan berdiam diri saat melihat masalah. Mereka berupaya memecahkan masalah dan membantu masyarakat mencari solusi atas berbagai persoalan.
Oleh
Andreas Maryoto
·3 menit baca
Pada saat kita tengah meributkan peran generasi milenial, sebuah produk revolusioner di industri keuangan, Ant Group, yaitu perusahaan teknologi finansial yang berafiliasi ke Alibaba Group, segera melantai ke bursa. Korporasi yang baru berusia enam tahun ini bakal melumatkan industri keuangan konvensional yang berjaya selama bertahun-tahun.
Ant Group akan menjual 11 persen saham dengan harga 10,3 dollar AS per saham. Jika terealiasi, akan menjadi penawaran saham perdana terbesar dalam sejarah dengan nilai 34,5 miliar dollar AS. Valuasi perusahaan ini menjadi 310 miliar dollar AS. Kaum milenial punya cara sendiri untuk mengubah keadaan.
Kisah kaum milenial membuat perubahan di dunia bisnis sudah banyak diungkapkan, antara lain di bidang transportasi, perdagangan, pendidikan, dan kesehatan, seiring kemunculan teknologi digital. Penawaran saham perdana atau IPO Ant Group hanya salah satu bukti pencapaian kaum milenial membuat perubahan dahsyat di industri keuangan yang tidak efisien dan melelahkan.
Revolusi itu berupa layanan keuangan yang tidak membutuhkan kantor cabang, menjangkau lebih banyak orang ke industri keuangan, dan berbiaya lebih murah.
Pihak yang memahami kekuatan kaum milenial sejak awal memonitor berbagai perubahan di generasi yang lahir pada 1980-1999 ini. Setidaknya korporasi, lembaga pendidikan, pemerintah, dan partai politik melihat generasi ini dengan cermat agar bisa mendengar aspirasi mereka. Mereka beralasan, pandangan milenial berperan mengubah keadaan.
Di Amerika Serikat, riset-riset tentang pandangan politik generasi milenial bertebaran. Sejumlah riset menyebutkan, anak-anak muda semakin nyaman dengan sosialisme. Kapitalisme mulai usang di mata mereka. Riset-riset itu sangat berharga, baik bagi Pemerintah Amerika Serikat maupun lembaga politik, untuk bersiap mengubah program di masa mendatang.
Pandangan yang lebih luas sepertinya diperlukan untuk melihat kaum milenial secara menyeluruh. Kebiasan buruk, stigma, dan berbagai tuduhan jika dilihat dari sisi berbeda akan memberi jawaban atas masalah. Contohnya, ketika kita menganggap kaum milenial sebagai generasi tak sabar dan selalu ingin mendapatkan sesuatu secara instan, kita terperangkap dalam pandangan negatif terhadap mereka. Tuduhan sebagai generasi yang tidak mau mengikuti proses kerap dilekatkan kepada mereka. Padahal, sikap mereka malah mengawali solusi besar, seperti di industri keuangan, dengan kemunculan tekfin.
Milenial juga mau terlibat di dalam gerakan sosial, tetapi enggan berada di dalam sebuah lembaga. Survei yang dikutip di laman Inc menyebutkan, sekitar 90 persen kaum milenial tidak mau terlibat di dalam organisasi apabila lembaga itu tak bisa dipercaya. Mereka peduli dan mau turun tangan atas masalah yang menimpa masyarakat, misalnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan hak-hak sipil.
Mereka ada di depan dalam isu-isu yang diteriakkan orang-orang yang tak mampu bersuara. Gerakan sosial di sejumlah negara memperlihatkan fenomena ini. Apabila terkait bisnis, yang kemudian disebut wirausaha sosial, masalah-masalah masyarakat menjadi pendorong usaha mereka. Mereka ingin menyelesaikan masalah masyarakat. Jika belakangan mereka ikut demonstrasi, maka harus dipahami dalam konteks ini. Mengajak mereka untuk lebih inovatif menyelesaikan berbagai masalah bangsa sebaiknya tidak dengan cara menstigma gerakan mereka.
Milenial juga mau terlibat di dalam gerakan sosial, tetapi enggan berada di dalam sebuah lembaga.
Semangat wirausaha yang belakangan muncul sangat kuat juga memberi solusi di tengah krisis saat ini. Semangat ini harus dipahami tidak hanya berurusan dengan bisnis semata. Bahkan, sepertinya mereka ikut menyelamatkan kita dari dampak krisis kali ini. Kehadiran mereka dengan membuat solusi di berbagai tempat telah membuat dampak krisis tidak terlalu mendalam. Mereka bukan tipe pengeluh. Sebaliknya, mereka bersemangat membuat solusi.
Semangat wirausaha yang belakangan muncul sangat kuat juga memberi solusi di tengah krisis saat ini.
Milenial dan generasi selanjutnya akan terus membuat perubahan, yang mungkin lebih dramatis dibandingkan dengan keadaan saat ini. Mereka yang tidak paham dengan pilihan dan pandangan milenial sepertinya bakal tergulung. Kita sebaiknya mengikuti dan memahami kaum milenial secara lebih mendalam. Tidak mengherankan jika ada yang mengatakan, kaum milenial membuat perubahan setiap hari.