Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menyiagakan ”swab hunter” atau tim buru tes usap bagi pelancong pelanggar protokol kesehatan di obyek-obyek wisata sebagai salah satu cara menekan penyebaran wabah Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menyiagakan swab hunter atau tim buru tes usap bagi pelancong pelanggar protokol kesehatan di obyek-obyek wisata. Kesiagaan regu khusus untuk menekan penyebaran Covid-19 akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2).
Penyiagaan swab hunter dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya ini menindaklanjuti dua Surat Edaran Wali Kota Surabaya tentang Antisipasi Penyebaran Covid-19 pada Libur dan Cuti Bersama Tahun 2020. Warkat bertanggal Senin (26/10/2020) ini menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri bertanggal lima hari sebelumnya dengan perihal yang sama, yakni antisipasi penyebaran Covid-19.
Surat yang ditandatangani oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu ditujukan kepada ketua rukun tetangga/rukun warga, pemilik/pengelola kos, pengelola hotel, apartemen, pengembangan/pengelola perumahan, dan penanggung jawab/pemberi kerja/pengelola tempat kerja/usaha.
Disiplin penerapan protokol kesehatan, terutama mempertimbangkan jumlah orang dalam suatu kegiatan, jaga jarak fisik, penyediaan sarana cuci tangan, dan pemakaian masker, akan menekan potensi penyebaran Covid-19. (Tri Rismaharini)
Dokumen ini pada prinsipnya mengimbau masyarakat selama masa libur dan cuti bersama, khususnya 28 Oktober-1 November, untuk tidak beperjalanan atau berlibur ke luar Surabaya. Kemudian, mengingatkan warga mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana hidrometeorologi karena musim hujan sudah dekat.
Jika warga harus bepergian ke luar Surabaya setidaknya tiga hari, ketika kembali wajib mengikuti tes usap di pusat kesehatan masyarakat terdekat atau Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Surabaya. Warga luar Surabaya yang ingin tes usap di ”Bumi Pahlawan” tetap dilayani, tetapi harus mengeluarkan biaya Rp 125.000 dan pengujian dilaksanakan di Labkesda.
Risma juga mengingatkan masyarakat yang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah pada Kamis (29/10/2020) dengan seni tradisi atau berkegiatan agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
”Disiplin penerapan protokol kesehatan, terutama mempertimbangkan jumlah orang dalam suatu kegiatan, jaga jarak fisik, penyediaan sarana cuci tangan, dan pemakaian masker, akan menekan potensi penyebaran Covid-19,” kata Risma.
Ruang publik
Surabaya sendiri tidak menutup diri dari kunjungan orang ke obyek-obyek wisata yang ada. Namun, secara umum, belum semua tempat perpelancongan sudah beroperasi. Taman dan museum belum dibuka untuk umum.
Objek pelesiran yang sudah beroperasi, tetapi menerapkan protokol kesehatan ialah Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, Hutan Raya Mangrove Wonorejo dan Gunung Anyar, Kebun Binatang Surabaya, Kenjeran Park, serta Hutan Kota Pakal dan Balasklumprik.
Selama pandemi Covid-19, meski ruang publik, seperti taman dan museum masih ditutup, Pemkot Surabaya menggelar Parade Seni Budaya bertajuk ”Surabaya Merah Putih” sejak 19 September hingga 5 Desember 2020.
Selama penyelenggaraan Parade Seni Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya menampilkan kolaborasi ludruk suroboyo, karawitan, teater, musik, dan seni tari. Rangkaian Parade Seni Budaya secara virtual ini ditayangkan langsung melalui Youtube dan Instagram Bangga Surabaya, Disbudpar Surabaya, dan Love Surabaya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Irvan Widyanto menambahkan, swab hunter disiagakan selama masa libur dan cuti bersama di sejumlah lokasi yang diperkirakan menyedot kedatangan banyak orang (warga).
”Tim akan melaksanakan semacam operasi yustisi penegakan protokol kesehatan. Pelanggar, misalnya yang tidak memakai masker, akan diminta menjalani swab (tes usap),” kata Irvan yang juga Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya.
Tim buru akan disiagakan sejak pagi hingga malam di Pantai Batu, Taman Suroboyo, Jembatan Suroboyo, Pasar Burung Dadakan Kalimas Barat, Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Ampel, Tugu Pahlawan, Mangrove Wonorejo, Mangrove Gunung Anyar, Mangrove Medokan Ayu, Kebun Binatang Surabaya, dan Alun-alun Surabaya atau Balai Pemuda.
”Tim juga akan dikerahkan di sejumlah pasar dan pusat belanja untuk memantau pergerakan masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan,” kata Irvan.
Berdasarkan data Selasa ini pada laman resmi http://infocovid19.jatimprov.go.id/ dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/, wabah Covid-19 yang menyerang sejak pertengahan Maret telah menjangkiti 15.719 warga Surabaya. Sebanyak 14.436 pasien berhasil sembuh, sedangkan 130 orang masih dirawat. Pagebluk mengakibatkan kematian 1.153 jiwa warga Surabaya.
Dari data itu, persentase kematian atau fatalitas di Surabaya terkait Covid-19 ialah 7,3 persen. Namun, tingkat kesembuhan 91,8 persen. Surabaya saat ini berstatus zona jingga atau risiko penularan wabah berkategori sedang.