Calon Penumpang KA Disarankan Uji Cepat Selambatnya H-1 Keberangkatan
Peserta uji cepat Covid-19 di stasiun-stasiun menjelang libur panjang mencapai 5.000 orang per hari. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan biasanya yang sebanyak 2.500 orang per hari.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah peserta uji cepat Covid-19 di stasiun menjelang libur panjang meningkat dua kali lipat. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengimbau para calon pengguna kereta api agar melakukan uji cepat selambatnya sehari sebelum perjalanan demi menghindari kepadatan antrean dan tidak tertinggal kereta.
Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joni Martinus, Senin (26/10/2020), mengatakan, saat ini, peserta uji cepat Covid-19 di stasiun menjelang libur panjang mencapai 5.000 orang per hari. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan biasanya yang sebanyak 2.500 orang per hari.
Saran agar para calon penumpang melakukan uji cepat selambatnya H-1 sebelum keberangkatan ditujukan agar mereka tidak terburu-buru pada hari keberangkatan. Hal ini juga untuk menghindari calon penumpang tertinggal kereta ketika harus mengantre dahulu pada hari keberangkatan.
”Dengan uji cepat pada H-1 keberangkatan, calon penumpang dapat lebih tenang dan nyaman saat hari keberangkatan,” kata Joni melalui keterangan pers.
Peserta uji cepat Covid-19 di stasiun menjelang libur panjang mencapai 5.000 orang per hari. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan biasanya yang sebanyak 2.500 orang per hari.
PT KAI mencatat, layanan uji cepat Covid-19 dilakukan di 30 stasiun, antara lain Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Tawang, Tegal, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, dan Madiun.
Selain itu, uji cepat juga digelar di Stasiun Blitar, Kertosono, Jombang, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jember, Ketapang, Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, dan Lubuk Linggau.
Penyediaan layanan uji cepat di stasiun bertujuan mendukung kebijakan pemerintah terkait syarat perjalanan masyarakat pada masa adaptasi kebiasaan baru. Hal ini juga untuk memudahkan pelanggan dalam mencari tempat uji cepat.
Pada libur panjang kali ini, KAI mengoperasikan rata-rata 87 kereta api jarak jauh per hari ke sejumlah tujuan. Jumlah ini meningkat 16 persen dibandingkkan pekan sebelumnya yang rata-rata 75 kereta api per hari.
Hingga 25 Oktober 2020, sudah 83.000 tiket terjual untuk periode 27 Oktober-1 November 2020 atau 37 persen dari tiket yang disediakan. Adapun tiket untuk 27 dan 28 Oktober serta 1 November sudah terjual 50 persen dari kapasitas yang tersedia. Jumlah ini akan bertambah karena penjualan tiket masih berlangsung.
Sebelumnya, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, puncak arus berangkat pada masa libur panjang diperkirakan terjadi pada Selasa-Rabu (27-28 Oktober 2020) dan arus balik pada Sabtu-Minggu (31 Oktober-1 November 2020).
ASDP akan memastikan pelayanan serta fasilitas di pelabuhan dan kapal siap beroperasi demi melayani serta meningkatkan pengalaman pengguna. ”Hal ini dimulai dari sisi pelayanan tiket elektronik, pelayanan di pelabuhan, hingga di kapal,” katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengingatkan para operator untuk mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19. Apalagi, jumlah penumpang diperkirakan meningkat saat libur panjang akhir Oktober 2020.
”Jika terjadi lonjakan penumpang, seyogianya menambah moda angkutan. Jangan ditumpuk sehingga melampaui batas yang ditetapkan, yaitu untuk pesawat 70 persen, kereta api 45-50 persen, dan bus 50 persen,” ujarnya.