Di tengah lesunya perekonomian, usaha rintisan teknologi hadir mengulurkan tangan ke pelaku UMKM, antara lain melalui jaminan pembelian, membuka akses pasar, serta permodalan.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
Pandemi Covid-19 menekan permintaan serta daya usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Di tengah badai itu, usaha rintisan teknologi hadir untuk mengulurkan tangan ke pelaku UMKM, antara lain melalui jaminan pembelian, menambah keragaman dagangan, dan pemodalan.
Warung di kota menjajakan sayur dan buah, kenapa tidak? Peluang ini, antara lain, digarap melalui kolaborasi antara Boost Indonesia, layanan keuangan digital dari Axiata Digital Services Hub, melalui aplikasi BoostPenjual dan TaniHub Group pada pertengahan Oktober 2020.
Lewat kerja sama ini, TaniHub Group berperan sebagai pemasok hasil panen petani dan produk pangan kepada mitra UMKM yang dibina Boost Indonesia. Dengan demikian, para mitra dapat berjualan produk pangan dan pertanian tersebut melalui BoostPenjual.
CEO TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan mengatakan, kolaborasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan pemerataan ekonomi. Bagi petani, kerja sama ini memberikan jaminan penyerapan. Mitra penjual Boost Indonesia dapat memperoleh pasokan produk pangan dan pertanian yang kualitasnya terjamin.
Dengan menggandeng TaniHub Group, CEO PT Axiata Digital Services Indonesia Joseph Lumban Gaol menyatakan, mitra penjual Boost Indonesia dapat memperoleh akses layanan modal kerja. Artinya, kolaborasi ini turut berperan pada inklusi keuangan di kelompok UMKM perdagangan ritel.
Sejak hadir di Indonesia hingga saat ini, Boost Indonesia telah merengkuh 550.000 mitra penjual di 100 kota dan 7 provinsi. Selain aplikasi BoostPenjual, ada pula BoostPreneur yang merupakan konsultan UMKM yang melayani mitra penjual serta BoostPlay yang menyediakan pilihan transaksi pembayaran bagi konsumen untuk bertransaksi secara digital.
Usaha rintisan pinjam-meminjam antarpihak (peer-to-peer lending) yang turut berupaya mengungkit UMKM ialah PT Modal Rakyat Indonesia. Pada pertengahan bulan ini, Modal Rakyat bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyalurkan pembiayaan bagi UMKM.
Melalui Modal Rakyat, BRI berkomitmen menyuntik pembiayaan sebesar Rp 30 miliar. Co-founder Modal Rakyat Stanislaus MC Tandelilin mengatakan, kerja sama dengan BRI akan memperkuat pembiayaan untuk UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Modal Rakyat.
Pembiayaan akan berfokus pada sektor usaha kecil dan menengah dengan nilai penyaluran rata-rata Rp 250 juta per pelaku. Ada dua kategori peminjam di Modal Rakyat, yakni usaha mikro dengan kebutuhan pembiayaan Rp 500.000-Rp 2 juta serta usaha kecil dan menengah yang berkisar puluhan juta hingga Rp 1 miliar.
Sejak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan pada Juni 2018 sampai saat ini, Modal Rakyat telah menyalurkan pinjaman sekitar Rp 550 miliar kepada lebih dari 4.000 peminjam yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Terdapat 45.000 pendana yang terdaftar di Modal Rakyat.
Stanislaus berharap kolaborasi itu dapat membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya dukungan terhadap perkembangan UMKM. Ke depan, Indonesia masih membutuhkan sinergi untuk menyokong inklusi keuangan nasional, tidak hanya dari sektor perbankan dan industri teknologi finansial, tetapi juga dari semua instansi, lembaga, dan masyarakat.
Kolaborasi antara Modal Rakyat dan BRI dilatarbelakangi oleh intensi untuk memberikan akses kredit yang layak pada pelaku UMKM. UMKM dinilai berperan penting pada aspek sosial dan ekonomi Indonesia. Di tengah pandemi Covid-19, masih ada sejumlah pelaku UMKM yang belum terjamah layanan keuangan perbankan, tetapi membutuhkan modal.