Meskipun Pandemi, Laba Bersih PTPN IV Justru Melonjak
Di tengan pandemi Covid-19, PT Perkebunan Nusantara IV justru membukukan lonjakan laba bersih sebesar Rp 547,90 miliar hingga September 2020 dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 72,11 miliar.
Oleh
AUFRIDA WISMI WARASTRI
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS-- PT Perkebunan Nusantara IV membukukan lonjakan laba bersih sebesar Rp 547,90 miliar hingga September 2020 dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 72,11 miliar. Pencapaian tersebut telah melampaui realisasi laba bersih sepanjang tahun 2019 senilai Rp 312,82 miliar.
Berdasarkan laporan manajemen perseroan, pertumbuhan laba bersih itu sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV sampai dengan September 2020 sebesar Rp 4,25 triliun. Angka ini naik 30,36 persen dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,26 triliun.
“Pertumbuhan laba bersih karena perseroan fokus pada peningkatan produktivitas TBS (tandan buah segar), rendemen minyak sawit dan inti sawit dengan berbagai programnya serta didukung dengan harga jual komoditi Crude Palm Oil (CPO)”, kata Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno dalam siaran pers yang diterima Kompas, Rabu 21/10/2020.
Sucipto mengatakan performa perseroan sudah sesuai harapan atau on the track. Perseroan juga menyakini bahwa pendapatan kuartal ke-empat 2020 diperkirakan juga akan meningkat.
Tahun ini perseroan menargetkan laba bersih menjadi Rp 764,86 miliar. “Kami memiliki keyakinan walau masih dalam suasana pandemi Covid-19, PTPN IV akan dapat merealisasikan, dengan kerja keras dan doa dari seluruh pejuang (karyawan) PTPN IV,” kata Sucipto. Pihaknya optimis mampu membukukan laba melebihi target rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) 2020 yakni Rp 481,23 miliar.
Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PTPN IV Riza Fahlevi Naim mengatakan perusahaan melakukan banyak program untuk memperbaiki kinerja karyawan seperti gerakan cinta pabrik kelapa sawit, gerakan cinta kebun, gerakan no bocor-bocor dan sebagainya.
Covid-19 tidak memengaruhi produktivitas dan volume kerja karyawan. (Wispramono Budiman)
Menurut Ketua Serikat Pekerja Perkebunan PTPN IV Wispramono Budiman, setelah maraknya Covid-19 di China dan India, pihaknya sempat berpikir situasi perusahaan akan goyang. Namun ternyata Covid-19 tidak memengaruhi produktivitas dan volume kerja karyawan. Karyawan tetap beraktivitas seperti biasa dengan meningkatkan komunikasi dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Kita tahu situasi di kebun rentan karena penduduknya heterogen dan keluar masuk,” kata Wispramono. Namun demikian, penjagaan ketat dilakukan. Sosialisasi Covid-19 juga terus dilakukan.
Petugas juga tidak mudah meloloskan tamu. Setiap karyawan yang hendak meninggalkan kantor atau unit kerja ke lain daerah wajib tes cepat terlebih dahulu. Begitu juga saat kembali ke kantor diwajibkan tes cepat terlebih dahulu. Jika tidak melakukan, karyawan harus melakukan isolasi mandiri dipotong dari cuti dan melakukan uji usap menggunakan biaya pribadi.
Wispramono mengatakan memang ada karyawan di salah satu kebun yang terpapar Covid-19 dan meninggal. Namun setelah ditelusuri, yang bersangkutan terpapar bukan dari aktivitas kantor namun dari luar. Sebab, penelusuran yang dilakukan kemudian menunjukkan tidak ada karyawan lain yang terpapar.
Perusahaan juga menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19 yang memadahi. Kerja dari rumah juga diatur terutama untuk karyawan administratif. Kerja dari rumah membuat karyawan lebih berkonsentrasi karena tidak khawatir dengan Covid-19. “Kami meningkatkan produksi dan mengambil kesempatan saat harga CPO membaik. Ini patut disyukuri,” kata Wispramono.