Efisiensi dan Penurunan Beban Bunga Jaga Pertumbuhan Laba BTN
Kinerja positif di tengah tekanan akibat pandemi menunjukkan BTN berada di jalur strategi bisnis yang tepat. Pencapaian ini diharapkan dapat dipertahankan hingga akhir tahun.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan kenaikan laba bersih 39,72 persen secara tahunan per akhir September 2020. Pertumbuhan ini ditopang efisiensi dan penurunan beban bunga yang dilakukan perseroan sejak akhir 2019.
Dalam paparan kinerja BTN triwulan III-2020 secara virtual, Kamis (22/10/2020), Direktur Utama BTN Pahala N Mansury menyampaikan, sampai dengan akhir September 2020, BTN meraih laba bersih Rp 1,12 triliun. Jumlah ini meningkat dari Rp 801 miliar pada periode yang sama pada 2019.
”Di tengah tekanan akibat pandemi, kenaikan laba bersih BTN menunjukkan strategi kami berada pada jalur yang tepat. BTN telah melakukan penguatan di sisi kualitas aset, likuiditas, permodalan, bisnis, hingga langkah efisiensi,” ujarnya.
Di tengah tekanan akibat pandemi, kenaikan laba bersih BTN menunjukkan strategi kami berada pada jalur yang tepat. (Pahala N Mansury)
Langkah efisiensi yang dimaksud Pahala adalah penurunan beban bunga hingga 3,49 persen secara tahunan per triwulan III-2020 menjadi Rp 11,95 triliun. Penurunan beban bunga ditopang aksi korporasi dalam memangkas dana mahal sehingga menekan biaya dana hingga 70 basis poin sejak akhir 2019.
Pahala menambahkan, selain menurunkan beban bunga dan meningkatkan efisiensi, BTN meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) 18,66 persen dari Rp 230,35 triliun pada triwulan III-2019 menjadi Rp 273,33 pada triwulan III-2020.
Kenaikan DPK tersebut turut menekan rasio penyaluran kredit terhadap jumlah dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) ke level 93,26 persen pada triwulan III-2020. Adapun dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BTN sebesar 18,95 persen pada September 2020 atau naik dari 16,88 persen di bulan yang sama pada tahun lalu.
”Peningkatan ini juga turut membuka ruang gerak yang lebih luas bagi Bank BTN untuk melakukan fungsi intermediasinya,” ujar Pahala.
Per akhir September 2020, BTN menyalurkan kredit Rp 254,91 triliun. Jumlah ini terdiri dari kredit pada segmen kredit segmen perumahan Rp 231,34 triliun dan kredit non-perumahan Rp 23,57 triliun. Penyaluran kredit ini lebih rendah dibandingkan dengan per akhir September 2019 yang sebesar Rp 256,93 triliun. Meskipun penyaluran kredit melambat, Pahala optimistis kredit BTN bisa tumbuh 2-3 persen hingga akhir tahun.
Keyakinan tersebut berlandaskan pada kemampuan perseroan untuk menjaga kualitas aset di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang belum mereda. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) net BTN per 30 September 2020 di level 2,26 persen atau turun dari periode yang sama pada 2019 di level 2,33 persen.
Transformasi bisnis
Sementara itu, melalui keterangan tertulis, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Rivan A Purwantono menilai, masuknya KB Kookmin Bank Co Ltd sebagai investor baru sekaligus pemegang saham pengendali akan mendorong transformasi bisnis Bukopin untuk memperkuat fundamental bisnis.
Salah satu transformasi yang dilakukan adalah memperluas segmentasi pasar, khususnya perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan yang banyak berinvestasi di Indonesia. ”Ini adalah momentum yang tepat bagi Bukopin untuk melakukan transformasi mengingat tantangan bisnis perbankan saat pandemi sangat besar,” kata Rivan.
Selama ini, lanjut Rivan, nasabah Bukopin beragam, mulai dari pensiunan, koperasi, perusahaan swasta, BUMN, hingga pemerintah. Jaringan bisnis yang dimiliki Kookmin Bank diyakini akan menambah keberagaman segmen pasar, baik dari perorangan maupun badan usaha asing.
Selain perluasan pasar, kolaborasi Kookmin-Bukopin juga memperkuat fundamental yang telah dimiliki, yaitu segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi.
Jaringan bisnis yang dimiliki Kookmin Bank diyakini akan menambah keberagaman segmen pasar, baik dari perorangan maupun badan usaha asing.
”Kolaborasi ini akan membuat Bukopin bertransformasi menjadi bank yang tetap menjunjung tinggi kearifan lokal dengan profesionalisme bankir berskala internasional,” kata Rivan.