Pelaku Usaha Kecil dan Menengah Menanti Bantuan Facebook
Bantuan ini menargetkan 400 usaha kecil menengah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Di tingkat internasional, bantuan ini diberikan kepada 30.000 UKM di 30 negara.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Platform media sosial Facebook memberi bantuan Rp 12 Miliar kepada 400 usaha kecil menengah di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Sejumlah pelaku usaha mulai mendaftarkan diri untuk mengakses bantuan ini.
”Pelaku UKM saat ini mengalami masa sulit. Banyak dari mereka yang berusaha beradaptasi dan memanfaatkan platform daring. Kami mendengarkan tantangan yang dihadapi para pemilik UKM dan ingin memberikan dukungan yang bermanfaat, termasuk dukungan finansial, untuk membantu mereka bangkit kembali, menata ulang strategi, dan memulihkan kinerja usahanya,” kata Pieter Lydian, Country Director untuk Indonesia di Facebook, Sabtu (10/10/2020) siang.
Dikutip dari laman Facebook for Business, Facebook akan memberi bantuan sekitar Rp 31 juta kepada setiap UKM. Dari anggaran itu, sekitar Rp 19 juta berupa uang tunai. Sisanya dalam bentuk kredit iklan opsional. Masa pengajuan berlangsung dari 6-19 Oktober 2020.
Adapun UKM yang berhak mendapat bantuan ini, antara lain, memiliki 2-50 karyawan serta usahanya sudah berdiri lebih dari satu tahun. Di samping itu, UKM tersebut terdampak Covid-19 dan berada di kawasan Jabodetabek. Ketika mengajukan bantuan, UKM harus menyertakan tanda daftar perusahaan atau nomor induk berusaha.
Bantuan ini disambut baik oleh pemilik toko bunga palsu De’ Fleur di Bekasi, Jawa Barat, Mauddy Tridewi Putri. Pandemi Covid-19 membuat dia harus mengurangi karyawan dari empat orang menjadi dua orang. Omzet usaha yang biasanya berkisar Rp 25 juta-Rp 30 juta per bulan turun 50 persen.
Penurunan omzet penjualan bunga palsu selaras dengan pemberlakuan aktivitas yang serba dalam jaringan, misalnya wisuda daring. Dalam kondisi normal, wisuda menjadi salah satu momentum baginya untuk meraup cuan.
UKM saat ini mengalami masa sulit. Banyak dari mereka yang berusaha beradaptasi dan memanfaatkan platform daring. Kami mendengarkan tantangan yang dihadapi para pemilik UKM dan ingin memberikan dukungan yang bermanfaat.
Pemilik toko pakaian dan merchandise olahraga Genesa Sports, Muhammad Bagus Aditya, juga akan mengakses bantuan ini. Apabila usahanya lolos verifikasi, dia akan menggunakan bantuan tersebut untuk memperkuat digital marketing.
Genesa Sports berlokasi di Depok, Jawa Barat. Sebelum wabah, dia memiliki 12 karyawan. Kini hanya tersisa tujuh orang. Pengurangan karyawan sudah dimulai sejak bulan pertama Covid-19.
Penurunan omzet secara tajam terjadi akibat semua jenis pertandingan olahraga berhenti. Dengan demikian, tidak banyak pendukung klub sepak bola yang memesan jersei. Di samping itu, penjualan merchandise klub juga terganggu.
Mengutip hasil survei Bank Pembangunan Asia (ADB), 61,1 persen UMKM di Indonesia mengurangi pekerja pada Maret dan 59,8 persen UMKM mengurangi pekerja pada April. Pengurangan pekerja dilakukan saat pembatasan sosial berskala besar.
Survei ADB dilakukan pada April-Mei 2020 terhadap 3.831 UMKM di empat negara berkembang di Asia, yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, dan Laos. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) di setiap negara itu lebih dari 50 persen.
Di Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 74,04 juta orang yang bekerja di sektor informal dan 56,99 juta orang bekerja di sektor formal. Sementara, data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, per akhir 2018 ada 64.199.606 unit usaha di Indonesia. Jumlah itu terdiri dari 64.194.057 unit UKM dan 5.550 unit usaha besar.