logo Kompas.id
EkonomiKarpet Merah Impor Pangan,...
Iklan

Karpet Merah Impor Pangan, Nasib Petani Jadi Taruhan

Pengesahan RUU Cipta Kerja membuka lebar impor pangan. Sebab, impor tidak lagi mensyaratkan kecukupan stok dan produksi dalam negeri. Nasib petani, peternak, dan pembudidaya jadi taruhannya.

Oleh
M Paschalia Judith J / Mukhamad Kurniawan
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2ETIUtEFMs1xltq0DRgMJHYEZeY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fb36a5ff8-b207-4a3e-9ab0-2a654b8e6c26_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petani memanen tomat di Desa Gantang, Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2020). Panen serentak komoditas serupa membuat pasokan melimpah dan harganya anjlok. Harga tomat di pasar sayur setempat hanya berkisar Rp 2.000 per Kilogram di tingkat petani.

JAKARTA, KOMPAS — Pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja membuka peluang lonjakan impor pangan. Sebab, impor tidak lagi mensyaratkan kecukupan stok dan produksi dalam negeri, impor juga  menjadi  sumber penyediaan pangan yang setara.

Situasi itu dikhawatirkan semakin mengimpit petani, peternak, dan pembudidaya khususnya yang berskala kecil yang sejak Indonesia merdeka masih tertatih mendongkrak kesejahteraannya. Oleh karena kalah bersaing, sementara instrumen perlindungan makin lemah, petani dengan skala usaha kecil bakal semakin terkucil.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000