logo Kompas.id
EkonomiEkstra Paradoks di Tengah...
Iklan

Ekstra Paradoks di Tengah Resesi

Efisiensi dan debirokratisasi tidak sekadar kenyamanan berbisnis, tapi juga harus memenuhi aspek kesejahteraan pekerja.

Oleh
Enny Sri Hartati -- Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ikGV4Ia48WVEVJxbjP6POMPFAy8=/1024x555/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F20201001_130624_1601532470.jpg
PAPARAN BADAN PUSAT STATISTIK

Data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan inflasi pada September 2020

Rilis Badan Pusat Statistik menyebutkan, September 2020 kembali terjadi deflasi 0,05 persen. Dengan demikian, selama tiga bulan berturut-turut, Indeks Harga Konsumen atau IHK turun secara persisten. Penurunan IHK di tengah pandemi mencerminkan tingkat konsumsi atau daya beli  masyarakat yang anjlok. Tidak mungkin disebabkan pasokan melimpah, karena pasokan justru terganggu pandemi Covid-19.

Tanpa harus menunggu rilis resmi BPS pada 5 November 2020, perekonomian Indonesia  sudah hampir pasti memasuki resesi pada triwulan III-2020. Apalagi kontribusi deflasi terutama disumbang kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta sektor transportasi. Padahal, dua sektor tersebut menjadi cermin utama aktivitas ekonomi riil masyarakat. Sektor transportasi menjadi indikator utama pemulihan pergerakan ekonomi. Sementara, harga pangan yang turun bisa mengindikasikan dua hal sekaligus, yakni penurunan permintaan konsumsi semakin mengkhawatirkan karena menyentuh kebutuhan pokok serta harga pangan yang turun menekan pendapatan sisi produsen.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000