logo Kompas.id
EkonomiIA-CEPA dan Relasi Gandum yang...
Iklan

IA-CEPA dan Relasi Gandum yang Bertepuk Sebelah Tangan

Dalam lima tahun terakhir, Indonesia berada di posisi 10 besar negara importir produk biji-bijian dari Australia, tepatnya di peringkat ke-2. Dibandingkan dengan negara lain, pangsa pasar Indonesia mencapai 15 persen.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-Sj9KS_9WbVEDMviokW4IRg_Wvk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F20180420_GIZI-PANGAN_E_web.jpg
KOMPAS/EDDY HASBY

Gandum varietas DWR 162 yang dapat tumbuh subur di kawasan antara lereng Gunung Merbabu dan lereng Gunung Telomoyo di Desa Salaran dan Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/8/2003), mulai dipanen. Uji coba penanaman gandum ini berlangsung selama tiga tahun oleh Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, dengan luas lahan 5 hektar. Jenis gandum varietas 162 ini mampu menghasilkan 4,5 ton per hektar.

Ibarat sejoli, Indonesia dan Australia mestinya tengah menikmati masa-masa kasmaran. Sayangnya, pandemi mengganggu relasi kedua negara ini. Gangguan itu pun bermuara pada pintu yang belum terbuka.

Masa kasmaran itu dimulai dari penerapan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia-Australia atau IA-CEPA per 5 Juli 2020. Sejumlah pelaku bisnis, baik dari Indonesia maupun Australia, dapat menikmati fasilitas pembebasan tarif.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000