Penguatan Ekosistem Digital Percepat Pemulihan Ekonomi Indonesia
Dalam upaya membangun ekosistem ”start up”, Grab Indonesia membina lima finalis ”start up” Grab Ventures Velocity Angkatan 3 untuk memberikan solusi digital bagi UMKM yang juga sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.
Oleh
SHARON PATRICIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Grab Indonesia mendukung pengembangan talenta lima start up atau perusahaan rintisan yang fokus memberikan solusi digital bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Para start up diharapkan dapat memberikan dampak positif melalui layanan, penawaran, dan inovasi teknologi.
Kelima start up tersebut, antara lain, LunaPOS (manajemen keuangan), Printerous (percetakan), KliknClean (solusi kebersihan), GetCraft (pemasaran), dan Workmate (manajemen sumber daya manusia). Paparan ini disampaikan dalam webinar Kelulusan Finalis Grab Ventures Velocity (GVV) Angkatan 3: Perkuat Ekosistem Startup untuk Dorong Ekonomi Digital Indonesia, Kamis (1/10/2020).
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan, lima start up yang menjadi finalis dalam GVV Angkatan 3 telah mengikuti rangkaian program untuk memperkuat layanan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mulai dari peningkatan kapabilitas, bimbingan strategi bisnis, hingga uji coba layanan ke basis merchant Grabfood selama delapan minggu.
”Mulai hari ini, solusi teknologi dari start up akan tersedia pada Solusi Mitra GrabMerchant, marketplace terbaru GrabMerchant. Kami harap para start up ini dapat terus berkembang seperti Grab yang berawal dari start up kecil,” ujarnya.
Neneng melanjutkan, solusi digital yang dihadirkan para start up sejalan dengan program Grab #TerusUsaha untuk membantu mitra merchant Grabfood dan ini seiring dengan program pemulihan ekonomi nasional melalui digitalisasi UMKM. Sejak pandemi (terhitung dari Mei 2020 sampai sekarang), ada 350.000 pelaku UMKM dan 32.000 pedagang pasar tradisional yang bergabung menjadi mitra Grab.
”Kami berharap teman-teman start up dapat terus memberikan solusi digital bagi UMKM agar bisa tetap berkontribusi bagi roda perekonomian. Kami yakin dan percaya, kolaborasi yang juga dilakukan bersama pemerintah ini dapat mempercepat pemulihan ekonomi,” kata Neneng.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mengapresiasi penguatan ekosistem start up yang dapat mempercepat pemberdayaan UMKM. Ia berharap GVV dapat menjadi contoh bagi platform digital lainnya untuk bersinergi dengan pemerintah dalam mendukung program nasional.
”Kita memerlukan sinergi antar-pemangku kepentingan untuk memperkuat dan mengakselerasi ekonomi digital. Kami harap program seperti ini dapat terus diperluas untuk membuka akses inklusif bagi UMKM,” ujar Airlangga.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki yang diwakili Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria br Simanungkalit juga menyambut baik dan mendukung penuh peran start up yang membantu UMKM. Melalui digital, terbukti sektor makanan dan minuman dapat bertahan di tengah pandemi.
”Salah satunya dengan menghadirkan layanan pesan antar secara digital, kemampuan adaptasi yang perlu didukung berbagai pihak. Saya harap para start up dapat terus berkarya untuk kemajuan UMKM Indonesia,” ujar Victoria.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pemerintah terus mengajak para start up untuk turut mendukung pelaku UMKM melalui inovasi teknologi. Upaya ini juga untuk mencapai target 10 juta UMKM terdigitalisasi hingga akhir tahun.
”Sesuai dengan Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang dirintis sejak 2016, saya berharap kelima start up lulusan GVV ini dapat memberikan inspirasi bagi para UMKM untuk terus berinovasi dan terus berkarya. Dengan begitu, dapat mendukung usaha pemerintah dalam memulihkan perekonomian Indonesia,” ujar Semuel.
CEO BRI Ventures sekaligus mitra Grab Ventures Nicko Widjaja menyampaikan, cepatnya perkembangan teknologi yang juga didorong dengan pandemi membuat start up harus cepat beradaptasi untuk mendapatkan validasi dari pengguna. Validasi untuk membuktikan solusi digital yang ditawarkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
”Start up saat ini bukan hanya sebagai agen perubahan, melainkan harus mampu membangun ekosistem digital untuk membantu UMKM lebih berkembang dengan cepat. Semoga para start up dapat terus melakukan validasi di tengah dinamika yang ada,” ujar Nicko.
Co-founder dan CEO LunaPOS Abdullah Lewis menyatakan, melalui GVV yang memberi kesempatan terhubung langsung dengan para pedagang membuatnya memahami kebutuhan dari para UMKM. Dengan begitu, solusi yang ditawarkan pun menjadi tepat sasaran.
LunaPOS, kata Abdullah, akan melakukan integrasi dengan GrabFood sehingga pesanan yang diterima oleh aplikasi GrabMerchant bisa langsung tercatat pada LunaPOS dengan lancar dan otomatis. Aplikasi ini merupakan layanan kasir digital yang juga membantu pencatatan laporan keuangan.
”Saya sangat bersyukur atas kesempatan untuk mengikuti program GVV dan kami sangat bersemangat dapat bergabung dalam marketplace Solusi Mitra GrabMerchant untuk semakin mengembangkan bisnis. Kami harap kolaborasi ini juga dapat membuat LunaPOS menjangkau para UMKM hingga pelosok Indonesia,” ucap Abdullah.
Solusi digital yang dihadirkan Grab serta LunaPOS dirasakan langsung oleh pemilik Siomay Prijaji, Helarius Wisnugroho. Sebagai salah satu merchant GrabFood, layanan LunaPOS berguna untuk mencatat penjualan secara efisien.
”Saya mengenal LunaPOS dari aplikasi GrabMerchant dan teknologi ini sangat membantu saya dalam mencatat penjualan di berbagai cabang secara waktu riil melalui satu aplikasi. Usaha saya pun dapat tetap bertahan, bahkan berkembang di tengah pandemi,” kata Helarius.