logo Kompas.id
EkonomiKopi Melawan Sepi
Iklan

Kopi Melawan Sepi

Hari Kopi Internasional diharapkan menjadi momentum bagi kelanjutan gerakan-gerakan menyelamatkan kopi. Kopi tetap harus melawan imbas pandemi. Kopi melawan sepi.

Oleh
Hendriyo Widi
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CatoZDBhcUU2GCfXC2dGTJv0uc0=/1024x640/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20170616RON021_1582982067.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Ayi Sutedja (52) memilah biji kopi yang matang untuk dipanen di lahan perkebunan kopi di hutan lindung Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/6/2017). Kopi Puntang yang dinobatkan sebagai kopi terbaik di dunia tahun 2016 ini memiliki nilai jual tertinggi di dunia dengan harga 55 dollar AS per kilogram.

Kala pandemi, kopi melawan sepi. Kopi tak hidup sendiri, bahkan pada peringatan Hari Kopi Internasional yang jatuh pada 1 Oktober 2020 ini. Ketika kopi tak terserap pasar dan terkonsumsi, gerakan-gerakan sosial dan kebijakan mengangkat ekonomi segelas atau secangkir kopi banyak digulirkan. Tujuannya mengangkat ekonomi manusia-manusia di balik ”dapur” kopi.

Pandemi Covid-19 memukul rantai pasok dan penggerak kopi global dan Nusantara. Imbasnya tak hanya dirasakan pemilik kedai atau kafe, pelaku usaha, dan industri kopi, tetapi juga pedagang kecil informal dan petani kopi.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000