Tanaman hias "Monstera sp" atau janda bolong sedang naik daun. Bentuk dan corak daunnya memikat. Perawatannya yang mudah semakin menguatkan daya tawar bunga ini saat pandemi belum usai.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tanaman hias monstera (Monstera sp) atau janda bolong tengah laris manis di pasaran. Nilai ekonominya meroket seiring dengan tingginya permintaan. Jika ingin membelinya, sebaiknya perlu mengenai jenis-jenis tanaman ini dan bagaimana merawatnya.
Sebenarnya Monstera sp sama seperti anggota Araceae atau tumbuhan talas yang punya keindahan bentuk dan corak. Jenisnya beragam, mulai dari yang hidup di air, tanah, hingga merambat ke pohon.
Josmart Manalu (30) dan Deli (26) memanfaatkan nilai ekonomi bunga ini hingga menjadi penopang pendapatan keluarga. Suami istri yang bermukim di Meruya, Jakarta Barat, ini tertolong oleh penjualan janda bolong yang laris. ”Hobi tanaman hias dijadikan bisnis setelah dirumahkan. Hasilnya lumayan, lebih besar dari gaji bulanan,” ujar Jos, Kamis (1/10/2020).
Jos dan istri membeli tanaman Monstera sp dari petani di Cisarua, Karang Tengah, Meruya, dan bibit kepunyaan sendiri. Mereka memasarkan tanaman hias ini lewat akun Instagram @jualmonsterajakarta sejak Juni 2020. Dalam sehari 5-7 pot Monstera sp laku terjual. Pembelinya berasal dari daerah-daerah di Indonesia.
”Warga berbondong-bondong mencari janda bolong karena viral di media sosial. Tanaman ini laku keras di toko luring dan daring,” katanya. Setidaknya dalam sebulan pemasukan bersihnya berkisar Rp 12 juta-Rp 15 juta.
Tokonya menyediakan beragam Monstera sp. Ada Monstera deliciosa di kisaran Rp 200.000- Rp 6.000.000; Monstera variegata Rp 5.000.000-Rp 30.000.000; Monstera borsigiana Rp 100.000-Rp 1.000.000; dan Monstera adansonii dengan harga bervariasi tergantung jumlah daun dan ukuran pohon.
Jadid (26), petani Monstera sp dari Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, menuturkan, daya tarik monstera ada pada bentuk dan corak daun sehingga sering dijumpai di kafe atau penginapan sebagai properti. Tidak heran tanaman hias ini populer. Walakin orang-orang harus tahu bahwa monstera dengan harga puluhan juta yang memiliki corak putih.
”Janda bolong ramai jadi incaran. Orang-orang perlu tahu bahwa harga puluhan juta untuk variegata dengan corak putih,” ucap Jadid. Sejak pandemi, banyak orang bertanya tentang hal tersebut, baik secara langsung maupun lewat media sosial.
Dua bulan terakhir terjadi lonjakan permintaan Monstera sp. Ia kewalahan karena kehabisan stok termasuk dari petani setempat. Dalam sehari masuk 10-20 pesanan. Setiap pesanan terdiri atas 10-20 anakan Monstera sp berbagai jenis. ”Akhir-akhir tidak bisa penuhi karena harus tunggu sampai usia tertentu untuk dijual,” katanya. Perawatan monstera cukup mudah. Biasanya tanaman ini diletakkan di dalam ruangan sebagai dekorasi. Tidak heran sering menjadi salah satu obyek foto.
Perawatan
Monstera tidak tahan panas atau tidak boleh langsung terpapar sinar matahari. Kondisi demikian menyebabkan daunnya mengering dan rusak. Jadid menyarankan Monstera sp diletakkan di dalam rumah, teras, atau samping jendela yang cukup terpapar sinar matahari. Jika di kebun, harus ada jaring supaya tidak terpapar sinar matahari secara langsung.
Sementara itu, media berongga berupa sekam dan andam (dedaunan kering atau ranting) cocok untuk Monstera sp karena tidak becek atau tidak ada genangan air. Sebab, akarnya akan membusuk pada media padat dan becek. ”Kesalahan yang sering terjadi ialah terlalu rajin menyiram Monstera (sp). Siram 2-3 hari sekali,” ucapnya.
Deli menambahkan, Monstera sp tetap butuh cahaya yang cukup. Sebaiknya dijemur sepekan sekali pukul 08.00-pukul 10.00 atau pukul 16.00-pukul 17.00 selama 20-30 menit. Perhatikan juga media tanam dengan menggantinya tiga bulan sekali. ”Dan harus memegang prinsip bahwa tanaman itu makhluk hidup. Jadi wajib di rawat dan diperlakukan seperti mahluk hidup lainnya,” ucap Deli.
Balai Penelitian Tanaman Hias dalam artikel ”Klasifikasi dan Deskripsi Botani Monstera Deliciosa Liemb” menyebutkan, pada habitat aslinya, Monstera sp tumbuh sebagai tanaman autotrof atau epifit yang menjalar berumpun atau merambat di bawah vegetasi hutan pada intensitas cahaya rendah atau ternaungi dan tidak menyukai cahaya matahari langsung.
Tanaman ini tumbuh optimal di lingkungan lembab, tanah bertekstur liat berpasir, mengandung banyak bahan organik, drainase baik, dan beriklim tropis. Walakin tanaman ini termasuk agak toleran terhadap kekeringan, sangat sensitif terhadap salinitas, dan suhu.
Monstera sp berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Tanaman ini akan berbunga untuk pertama kali setelah berumur tiga tahun. Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun, terutama di lingkungan dengan kelembaban udara tinggi.