Pesan Presiden untuk Pedagang Kecil: Jangan Kendur!
Saat bertemu 63 pedagang kecil di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo berpesan agar mereka lebih giat dan semangat dalam berusaha. Jangan menyerah ketika dihadapkan pada beratnya ujian akibat pandemi Covid-19.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
Pandemi Covid-19 tak hanya meluluhlantakkan ketahanan kesehatan, tetapi juga menyerang sendi-sendi perekonomian rakyat. Tidak terhitung lagi berapa banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang pendapatannya anjlok, bahkan terpaksa gulung tikar karena kehabisan modal.
Nasib malang itu juga dialami 63 pedagang kecil yang pada Selasa (29/9/2020) sore bertamu ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Mereka datang ke Istana untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo sekaligus menerima bantuan modal kerja.
Setiap orang menerima bantuan modal kerja sebesar Rp 2,4 juta yang berasal dari pos anggaran bantuan presiden. Bantuan itu menurut rencana akan diberikan kepada 12 juta pelaku usaha mikro dan kecil di berbagai pelosok Tanah Air.
Salah satu penerima bantuan modal usaha yang datang ke Istana Bogor adalah Nurmansyah yang sehari-hari berjualan odading dan cakwe di Jalan Pajajaran, Bogor. Kepada Presiden, ia menceritakan omzet penjualannya turun drastis selama pandemi.
”Sebelum pandemi bisa sampai Rp 500.000-Rp 600.000 per hari, tapi sekarang setelah pandemi ya turun. Paling dapat Rp 250.000, Rp 200.000 sudah syukur alhamdulillah,” tuturnya.
Nasib serupa dialami seorang pedagang asongan keliling yang datang ke Istana Bogor. Ia mengaku omzet penjualannya turun hingga 70 persen meski sudah berkeliling Kota Bogor.
Tika, pedagang gado-gado dan ketoprak di Jalan Malabar, Bogor, juga mengalami penurunan omzet penjualan. Jika sebelum pandemi bisa menerima penghasilan hingga Rp 150.000, saat ini ia hanya memperoleh Rp 75.000.
Kepada para pedagang, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kesulitan tak hanya dialami para pelaku usaha mikro dan kecil, tetapi juga pengusaha besar. Bahkan, negara pun mengalami defisit karena pandemi Covid-19. Karena itu, para pedagang diminta tetap bersyukur karena masih bisa bertahan dan berpenghasilan.
”Semua harus disyukuri, wong yang namanya negara juga defisit, kok! Negara sama, di tahun ini kita minus pendapatannya. Bukan sesuatu yang gampang sebetulnya,” ujarnya.
Presiden menceritakan kesulitan tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga 214 negara lain yang terdampak Covid-19. Para pelaku usaha mikro hingga besar di negara-negara lain juga merasakan kesulitan.
Karena itu, para pelaku usaha mikro dan kecil diharapkan tidak menyerah, berhenti berusaha di tengah pandemi. Justru usaha tetap harus dijalankan agar pada saat kondisi sudah kembali normal, para pedagang tidak kehilangan modal kerja.
Presiden, bahkan, menyampaikan pesan agar para pedagang lebih giat dan semangat dalam berusaha.
”Saya memahami, saya mengerti. Tetapi, sekali lagi, semangat kerja jangan sampai kendur! Pertahankan usaha Bapak, Ibu, jangan sampai tutup, jangan sampai rugi. Untung sedikit tidak apa-apa, asal jangan sampai tutup. Kalau sampai tutup, untuk memulai awal tahun depan akan lebih sulit lagi,” tutur Presiden.
Kepada para pedagang, Presiden Jokowi juga menyampaikan kabar bahwa vaksinasi untuk masyarakat akan mulai diberikan pada akhir tahun ini. Dengan begitu, diharapkan kondisi akan berangsur-angsur normal kembali.
Karena itu, Presiden pun mengingatkan bantuan modal kerja sebesar Rp 2,4 juta digunakan secara optimal untuk modal usaha. Jangan sampai dana bantuan dibelanjakan untuk keperluan yang tergolong konsumtif.
Tak lupa, Presiden juga mengingatkan para pelaku usaha kecil dan mikro untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas menjajakan barang dagangannya. Tak cukup mengenakan masker, tetapi juga sering mencuci tangan dan menjaga jarak dengan pembeli.