Kereta Api Indonesia, Bertransformasi demi Pelanggan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) kian adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan. Kali ini, di usianya yang ke-75, tantangan yang dihadapi adalah pandemi Covid-19.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejarah panjang PT Kereta Api Indonesia (Persero) mematangkan perusahaan perkeretaapian tersebut dalam menghadapi berbagai tugas, tantangan, dan rintangan. Di usianya yang tiga perempat abad pada tahun ini, tantangan yang muncul adalah pandemi Covid-19.
”Dalam perjalanan panjang yang dilewati sejak tahun 1945, KAI telah mengalami begitu banyak tantangan dari masa ke masa,” kata Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartyanto, Senin (28/9/2020).
Didiek menyampaikan hal itu dalam upacara peringatan hari ulang tahun ke-75 PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang ditayangkan melalui akun Youtube Kereta Api Kita.
KAI sudah melewati beberapa fase sangat penting dalam perjalanan perusahaan untuk bertahan dan tumbuh. Peringatan HUT KAI tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
”Untuk itu, marilah dengan proaktif, inovatif, dan kolaboratif, kita harus menjadikan KAI semakin adaptif dalam memasuki era kenormalan baru, berdampingan dengan Covid-19 sampai nanti vaksin ditemukan,” kata Didiek.
Didiek mengajak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kedisiplinan diperlukan untuk melindungi semua karyawan KAI dan pelanggan pengguna jasa transportasi kereta api.
Lebih lanjut Didiek mengungkapkan, KAI di masa ini akan terus bertransformasi untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Transformasi digital merupakan keniscayaan dalam membangun ekosistem transportasi, termasuk membangun kolaborasi dengan moda transportasi lain dan platform pembayaran lain.
”Kita ingin membangun misi menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, berbasis digital, dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” kata Didiek.
KAI di masa ini akan terus bertransformasi untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Kolaborasi yang digalang bukan hanya terkait layanan angkutan penumpang, melainkan juga dalam pengembangan stasiun yang terintegrasi dan menjamin konektivitas.
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono, akhir pekan lalu, menuturkan arti penting penerapan aspek humanitarian dalam bertransportasi. Aspek humanitarian tersebut meliputi kedamaian, kesejahteraan, kebahagiaan, kesehatan, dan keselamatan.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, beberapa waktu lalu, mengatakan, semua pihak tidak ingin pandemi Covid-19 berlarut-larut. Oleh karena itu, semua pihak mesti menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
”Ketidakpastian akibat Covid-19 masih berlangsung sehingga semua pihak tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan,” kata Budi.
Mengutip laman KAI, tanggal 28 September diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Pada tanggal itu, tahun 1945, Kantor Pusat Kereta Api Bandung diambil alih Indonesia dari penguasaan Jepang. Pengambilalihan dilakukan juga terhadap sejumlah stasiun kereta api setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Di laman KAI ditampilkan sejumlah promosi terkait perayaan ultah ke-75. Mengambil slogan Adaptif, Solutif, Kolaboratif untuk Indonesia, promosi yang ditawarkan, antara lain, tarif promosi tiket kereta api untuk perjalanan 28 September 2020.
Perbaikan layanan bagi pelanggan juga ditampilkan di laman PT KAI, antara lain pemesanan tiket yang bisa melalui berbagai kanal. Calon penumpang bisa memesan tiket lewat platform dalam jaringan dan membayar secara daring.