Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di Riau sepanjang 131,5 kilometer dengan biaya pembangunan Rp 12,18 triliun menjadi bagian dari proyek Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.878 kilometer yang ditargetkan tuntas pada 2024.
Oleh
FX LAKSANA AS
·4 menit baca
DOKUMENTASI PT HUTAMA KARYA
Kondisi di pintu jalan tol Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin di Jalan By Pass, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (16/9/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di Provinsi Riau. Ruas sepanjang 131,5 kilometer dengan biaya pembangunan Rp 12,18 triliun itu menjadi bagian dari proyek Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.878 kilometer yang ditargetkan tuntas pada 2024.
Presiden meresmikan secara virtual di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Presiden Moeldoko. Sementara mengikuti peresmian di Kota Dumai, antara lain, adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Gubernur Riau Syamsuar.
”Jalan tol ini merupakan bagian dari jalan tol Trans-Sumatera sepanjang 2.878 kilometer yang membentang dari Lampung hingga Aceh sebagai koridor utama,” kata Presiden dalam pidatonya.
Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, menurut Presiden, telah rampung dan dapat dioperasikan secara penuh. Hal ini diharapkan dapat dimanfatkan untuk mendukung kegiatan produktif masyarakat Riau ataupun masyarakat yang melintasi Pulau Sumatera.
Pekerja menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, di tengah asap akibat kebakaran lahan dan hutan, Rabu (18/9/2019).
Keberadaan ruas tersebut akan meningkatkan konektivitas antara Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau dan Dumai sebagai kota pelabuhan. Jarak tempuh kedua kota tersebut yang selama ini melalui jalan nasional sekitar 200 km. melaui jalan tol, jaraknya diperpendek menjadi 131 km.
Kegiatan perekonomian kawasan juga akan lebih efisien dari biaya dan waktu. Di antaranya kegiatan yang berkaitan dengan industri perminyakan, agrobisnis, perkebunan, dan kawasan industri.
Bahkan, Presiden mendapatkan laporan bahwa keberadaan tol tersebut mendorong minat investor untuk mengembangkan usaha di sekitar jalur tol. Di antaranya adalah investasi untuk membangun kawasan industri, mengembangkan perumahan, dan mengembangkan pariwisata. Ini semua akan menciptakan lapangan kerja baru.
Tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru pada gilirannya nanti, menurut Presiden, akan meningkatkan aktivitas perekonomian wilayah dan membuka lapangan kerja yang lebih banyak lagi bagi anak-anak muda.
KOMPAS/SYAHNAN RANGKUTI
Dumai merupakan pelabuhan terbesar di Tanah Air untuk ekspor minyak sawit mentah (CPO). PT Pelindo I Dumai melayani ekspor sampai 6 juta ton, sementara pemain besar kelapa sawit memiliki pelabuhan CPO sendjri dengan kapasitas 7 juta ton. Tampak gambar salah satu kapal yang sedang mengisi CPO di Pelabuhan Pelindo I Dumai, Kamis (19/10/2017).
Untuk itu, minat investor untuk ikut mengembangkan daerah seperti itu harus direspons dengan cepat.
”Saya titip kepada pemda dan warga Pekanbaru-Dumai agar memanfaatkan infrastruktur ini sebaik-baiknya. Jadikan modal untuk mengembangkan lebih banyak lagi peluang-peluang usaha dan sarana untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat,” kata Presiden.
Basuki pada kesempatan yang sama melaporkan sejumlah perkembangan pembangunan jalan tol yang semuanya terintegrasi dalam proyek Trans-Sumatera. Belum lama ini, Presiden telah meresmikan pengoperasian ruas tol Bakauheni-Kayu Agung.
Saat ini, menurut Basuki, telah siap untuk diresmikan ruas Jalan Tol Kayu Agung-Palembang sepanjang 40 km. Bersama dengan itu, Kementerian PUPR merencanakan ground breaking pembangunan ruas Jalan Tol Palembang-Betung sepanjang 70 km pada 29 September.
KOMPAS/SYAHNAN RANGKUTI
Suasana lalu lintas di depan Tugu Nol Kilometer, Kota Pekanbaru, Jumat (17/4/2020).
Secara paralel, Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan menandatangani perjanjian kerja untuk pembangunan ruas Jalan Tol Betung-Jambi sepanjang 191 km. Hal yang sama dilakukan untuk ruas Jalan Tol Pekanbaru-Rengat sepanjang 175 km.
”Dari Rengat ke Jambi sepanjang 190 km sedang kami upayakan percepatannya. Kami targetkan akhir 2023, Lampung-Pekanbaru akan sudah dapat disambungkan,” kata Basuki.
Kami targetkan akhir 2023, Lampung-Pekanbaru akan sudah dapat disambungkan.
Ruas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang diresmikan Presiden memiliki pelintasan satwa, antara lain untuk satwa gajah. Basuki yakin, keberadaan ruas tersebut dan Trans-Sumatera pada saatnya nanti akan sangat membantu distribusi logistik di kawasan.
Sementara itu, Syamsuar menyatakan, peresmian Jalan Tol Dumai-Pekanbaru akan sangat bermanfaat bagi warga Kota Dumai serta warga kota dan kabupaten lainnya. Keberadaan tol juga sudah pasti bermanfaat untuk para pelaku usaha di kawasan.
Gubernur Riau Syamsuar menandatangani prasasti peresmian PLTMG Koto Gasib dengan daya 1 x 25 MW di Siak, Rabu (31/7//2019).
Kota Dumai, menurur Syamsuar, merupakan pelabuhan utama Provinsi Riau yang menjadi pintu ekspor dan impor untuk komoditas dari Provinsi Riau ataupun dari provinsi tetangga menuju Selat Malaka. Tujuannya bervariasi, mulai dari Malaysia, Singapura, dan negara lainnya.
Pelabuhan Dumai juga dikembangkan sebagai pelabuhan penyeberangan antarnegara. Hal ini diselenggarakan dengan beroperasinya kapal Roro Dumai-Malaka sebagai hasil kesepakatan kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
”Dengan beroperasinya Jalan Tol Dumai-Pekanbaru akan mampu memperlancar akses ke Pelabuhan Dumai yang pastinya akan memperlancar arus ekspor dan impor sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah,” kata Syamsuar.
Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, tambah Syamsuar, juga bermanfaat bagi pembangunan kepariwisataan di Pulau Rupat. Pulau Rupat merupakan pulau terluar di Provinsi Riau serta telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan strategis pariwisata nasional. Salah satu daya tariknya adalah pantai pasir sepanjang 24 km yang langsung berhadapaan dengan Selat Malaka.
WWW.BIG.GO.ID
Pulau Rupat merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di Selat Malaka berbatasan dengan Malaysia.
Saat ini sudah ada penyeberangan dari Dumai ke Pulau Rupat yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Riau dan beroperasi setiap hari.
Untuk itu, Syamsuar berharap Presiden memberikan bantuan untuk pembangunan infrastruktur di Pulau Rupat berikut pengembangan aspek kepariwisataannya sehingga menjadi destinasi pariwisata nasional.
”Pada kesempatan ini pula, kami ingin menyampaikan harapan kepada pihak pengelola tol Dumai-Pekanbaru agar pengelolaan rest area (tempat peristirahatan) dapat diprioritaskan kepada pelaku UMKM Riau. Hal ini dapat memperluas peluang lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat Riau,” kata Presiden.