logo Kompas.id
EkonomiBerpacu Melawan Resesi
Iklan

Berpacu Melawan Resesi

Jangan sampai, demi menghindari resesi, kebijakan diluncurkan dengan tergesa-gesa. Setiap program mesti dilihat dampaknya.

Oleh
Enny Sri Hartati -- Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dwG22oIwFgesagIWqOQdkbAV8iM=/1024x2417/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F20200901-ANU-pertumbuhan-ekonomi-mumed-01_1598975271.jpg

Kekhawatiran Indonesia akan memasuki resesi pada triwulan III-2020 telah memicu ”kepanikan” dalam memutuskan kebijakan ekonomi. Berbagai kebijakan diterabas atas nama kondisi luar biasa. Tidak cukup dengan pemberian keleluasaan kewenangan fiskal yang cenderung memiliki hak imunitas. Kini muncul wacana pembentukan dewan moneter melalui amandemen undang-undang Bank Indonesia. Bahkan, rencana mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Reformasi Sistem Keuangan.

Untuk memitigasi dampak pandemi yang dahsyat, diperlukan kebijakan dan langkah-langkah yang luar biasa. Namun, apa pun kebijakannya, tetap harus terukur dan efektif menyelesaikan sumber masalah. Persoalan paling krusial sebagai dampak pandemi adalah aktivitas ekonomi masyarakat yang terganggu.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000