Bank Mandiri mengenalkan fitur pemrograman aplikasi antarmuka bernama Mandiri API yang memudahkan konektivitas sistem dan mengintegrasikan layanan pada platform digital mitra.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·2 menit baca
KOMPAS/DIMAS WARADITYA NUGRAHA
Direktur Konsumer dan Transaksi Ritel Bank Mandiri Hery Gunadi, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, dan Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang (dari kiri ke kanan) seusai menandatangani kesepakatan kerja sama pemberdayaan warung mitra Bukalapak untuk menjadi Agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) Bank Mandiri di Jakarta, Senin (10/2/2020).
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengenalkan fitur pemrograman aplikasi antarmuka bernama Mandiri API guna memudahkan konektivitas sistem dengan perusahaan teknologi finansial atau tekfin. Keterhubungan yang dibangun diharapkan dapat menggenjot pertumbuhan di sektor riil.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, Mandiri API (Aplication Programing Interface) merupakan platform yang dapat diakses oleh mitra bisnis untuk memperoleh informasi serta mengintegrasikan layanan dan produk Bank Mandiri pada platform digital milik mitra.
Melalui API, pelaku bisnis digital berkesempatan melebarkan sayap bisnisnya dengan memanfaatkan layanan, salah satunya isi ulang uang elektronik.
”Kolaborasi ini membuat potensi bisnis kami bertambah juga memberikan kemudahan dan kenyamanan nasabah mitra,” kata Hery dalam bincang virtual bertajuk ”Building Digital Ecosystem Through Mandiri API”, Senin (14/9/2020).
Saat ini Bank Mandiri telah bekerja sama dengan 16 mitra tekfin bidang pembayaran, transaksi, hingga peminjaman. Ada 100 calon mitra terdaftar di portal API Bank Mandiri dan ditargetkan 150 mitra perusahaan rintisan dan tekfin.
Mandiri telah bekerja sama dengan 16 mitra tekfin bidang pembayaran, transaksi, hingga peminjaman.
Dengan adanya Mandiri API, Bank Mandiri secara otomatis telah meningkatkan partisipasi dalam perbankan terbuka (open banking) di Indonesia. ”Melalui API kami menyediakan jalur pengajuan pinjaman untuk kredit UMKM secara digital dengan cepat tanpa tatap muka. Kami meningkatkan kepastian dan kecepatan pembayaran dari pelanggan mitra melalui pemotongan debit,” ujar Hery.
Para mitra diharapkan bisa merasakan keuntungan dengan bergabung dalam komunitas Mandiri API. Jaringan nasabah yang besar jadi nilai tambah yang bisa ditawarkan ke pelanggan mitra bisnis Bank Mandiri.
”Kami akan terus berinovasi, terutama dalam inisiatif open banking agar Bank Mandiri dapat menyajikan solusi yang relevan untuk mendukung pertumbuhan sektor riil,” kata Hery.
Direktur Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan, layanan yang saat ini paling sering digunakan di Mandiri API adalah isi ulang uang elektronik. Hal ini menandakan potensi perpindahan layanan dari kantor cabang ke layanan digital masih besar.
Senior Executive Vice President Teknologi Informasi Bank Mandiri Toto Prasetio mengatakan, aspek keamanan merupakan faktor terpenting dalam transaksi digital. Mandiri API dinilai telah mengadopsi standar ISO dan keamanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
”Kami memonitor transaksi untuk mengantisipasi apakah ada transasksi tidak wajar dan tidak sepantasnya untuk mencegah fraud,” katanya.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Petugas dengan menggunakan sarung tangan melayani nasabah di Kantor Cabang Digital Bank Mandiri Syariah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (3/6/2020). Selain menerapkan protokol kesehatan ketat saat melayani nasabah secara langsung, perbankan juga mulai mengedepankan layanan digital sebagai ujung tombak operasional untuk mengurangi pertemuan tatap muka langsung.
Direktur Departemen Surveilans Sistem Keuangan Bank Indonesia (BI) Yanti Setiawan menilai Mandiri API adalah salah satu langkah nyata dukungan dari industri perbankan terhadap upaya mewujudkan cetak biru sistem pembayaran Indonesia 2025.
”Kami berharap transformasi bank mandiri ini menjadi inspirasi bagi dunia perbankan untuk meningkatkan level digitalisasinya,” ujarnya.