Wapres Amin Mengajak Pemimpin OKI Menguatkan Kerja Sama
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak pemimpin negara-negara yang tergabung dalam OKI untuk bekerja sama mengatasi kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 melalui penguatan industri halal dan keuangan syariah.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak para pemimpin negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam untuk menguatkan kerja sama dalam pemulihan ekonomi dunia yang melemah akibat pandemi Covid-19. Kerja sama ini bisa bertumpu pada penguatan industri halal dan keuangan syariah.
”Saya ingin mengajak para pemimpin negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk saling menguatkan kerja sama dalam memulihkan kembali ekonomi dunia melalui penguatan industri halal dan keuangan syariah serta keuangan sosial syariah,” kata Wapres selaku Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dalam konferensi video pada pemberian penghargaan Global Islamic Finance Award (GIFA) Advocacy Award 2020, Senin (14/9/2020).
Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang didampingi Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo menjelaskan, sedikit berbeda dengan negara lain, Indonesia mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dengan bersinergi dengan pengembangan ekonomi konvensional. Karena itu, ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu pilar ketahanan ekonomi nasional.
Indonesia mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dengan bersinergi dengan pengembangan ekonomi konvensional. Karena itu, ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu pilar ketahanan ekonomi nasional.
Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga diletakkan sebagai pilihan rasional dan syariah. Karena itu, lanjut Wapres Amin, ekonomi dan keuangan syariah menjadi rahmatan-lil-alamin untuk semua golongan tanpa memandang perbedaan.
Saat ini, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dijalankan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. Adapun lembaga ini fokus pada pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, optimalisasi zakat, infak sedekah dan wakaf (ZISWAF) dan penguatan peran institusi keuangan mikro syariah, serta penumbuhan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha bisnis syariah skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
KNEKS juga mendapatkan GIFA Advocacy Award 2020. Wapres Amin sebagai Ketua Harian KNEKS menerima penghargaan ini atas nama KNEKS dan atas nama Pemerintah Indonesia.
”Atas nama KNEKS dan Pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan GIFA Award Committee atas penghargaan ini. Kami menerima ini sebagai sebuah tantangan untuk terus bekerja keras mewujudkan visi Indonesia menjadi global-hub ekonomi syariah dan industri halal dunia serta memberikan dampak pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber ekonomi baru pascapandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia,” tuturnya.
Ventje juga mengatakan, penghargaan ini mendorong Indonesia untuk terus memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Sebelum ini, Indonesia juga pernah mendapatkan penghargaan dari GIFA. Pada 2016, Presiden Joko Widodo menerima penghargaan GIFA Leadership Award. Pada tahun yang sama, Ma’ruf Amin sebagai Ketua MUI juga menerima penghargaan GIFA Lifetime Award. Pada 2019, Indonesia mendapatkan peringkat pertama dalam pengembangan keuangan syariah.
Selain itu, beberapa pelaku ekonomi dan keuangan syariah, seperti BI, BAZNAS, Bursa Efek Indonesia (IDX), Penerbit SBSN Indonesia, dan sejumlah lembaga jasa keuangan syariah juga pernah mendapatkan penghargaan baik dalam GIFA tahun 2020 maupun sebelumnya.
GIFA yang kesepuluh ini diselenggarakan dengan tuan rumah Kota Islamabad, Pakistan. Pandemi Covid-19 memaksa acara yang sekaligus diadakan bersama Global Islamic Finance Summit ini dilangsungkan secara daring.
Acara ini dihadiri Presiden Republik Islam Pakistan Dr Arif Alvi serta para menteri dan petinggi negara-negara Islam. Selain itu, ada pula perwakilan Bank Dunia, IMF, dan Islamic Development Bank, serta para pemimpin dan praktisi keuangan dan perbankan Islam.
Chairman of GIFA Humayon Dar menjelaskan, pada 2016 Jakarta menjadi tuan rumah GIFA. ”Sejak itu, Indonesia melakukan segala upaya untuk menjadi pemain global di sektor ini,” ujarnya.
Humayon Dar menambahkan, pihaknya sangat menghargai komitmen setiap negara dan institusi yang ada dalam membuat keuangan dan perbankan syariah relevan dalam kancah dunia keuangan dan perbankan umum.