JAKARTA, KOMPAS — Layanan perbankan digital mengakomodasi nyaris seluruh layanan bank. Layanan yang semula hanya bisa dilakukan di kantor cabang, kini bisa dilakukan secara dalam jaringan.
Pandemi Covid-19 mempercepat proses digitalisasi layanan perbankan.
Adapun bank yang sudah gencar mempromosikan layanan digital, di masa pandemi Covid-19 semakin meningkatkan layanan. Peningkatan layanan daring tersebut untuk menekan pertemuan luar jaringan.
Sebagaimana dihimpun Kompas sampai dengan Minggu (13/9/2020), PT Bank CIMB Niaga Tbk terus berinovasi untuk meningkatkan layanan perbankan digital. Layanan itu bisa diakses melalui gawai ataupun dalam bentuk aplikasi di telepon seluler pintar.
Head of Marketing, Brand, and Customer Experience Bank CIMB Niaga Toni Darusman mengatakan, selain layanan transaksi perbankan, CIMB Niaga juga mendukung masyarakat mengelola keuangan di tengah pandemi Covid-19.
”Masyarakat dapat berinvestasi dengan membeli instrumen obligasi pemerintah dan reksadana secara daring,” ujar Toni, Minggu (13/9/2020).
CIMB Niaga, ujar Toni, memprioritaskan layanan bagi nasabah dengan memaksimalkan layanan digital.
Baca juga: Bank Lebih Terbuka terhadap Kolaborasi untuk Percepat Digitalisasi
PT Bank Maybank Indonesia Tbk juga mendorong percepatan digitalisasi. Hal ini ditandai dengan peningkatan utilisasi perbankan mobile.
Head Strategy Transformation & Digital Office Maybank Indonesia Michel Hamilton menilai, perkembangan perbankan digital di Indonesia sangat pesat dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
”Nasabah bank di Indonesia sangat terbuka dengan perbankan digital. Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia tumbuh dua kali lebih cepat dibandingkan dengan pasar lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Perbankan Digital Berkembang Cepat, Keamanan Jadi Tantangan
Michel menambahkan, pandemi Covid-19 membuat implementasi dan pengembangan perbankan digital di Indonesia menjadi lebih cepat daripada perkiraan semula.
”Adanya pandemi, seluruh aktivitas memanfaatkan sistem pembayaran digital. Perbankan digital semakin luas diadopsi hanya dalam satu tahun,” tuturnya.
Nasabah bank di Indonesia sangat terbuka dengan perbankan digital.
Saat ini, lebih dari 90 persen nasabah Maybank Indonesia menggunakan layanan perbankan mobile. Aplikasi layanan ini sudah diunduh lebih dari 900.000 nasabah sejak tahun lalu.
Pada saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan, jumlah pengguna layanan perbankan mobile melonjak. Mengakomodasi kebutuhan nasabah, layanan perbankan digital tak hanya dalam investasi dan transaksi, tetapi juga merambah pembiayaan.
Pada saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan, jumlah pengguna layanan perbankan mobile melonjak.
Integrasi
Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengintegrasikan sistem internal dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDP) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sistem internal BTN berupa eLoan yang mempermudah proses pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR). Adapun SiKasep milik PPDPP PUPR merupakan sistem mahadata ketersediaan properti bersubsidi dan aplikasi verifikasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang berhak mendapatkan fasilitas subsidi perumahan.
”Setelah dintegrasikan, proses pengajuan KPR semakin cepat,” kata Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar. (DIM)