Dari sisi ”entrepreneurship”, Jakob Oetama dapat menjadi teladan karena tidak mudah bagi seseorang yang sangat menjiwai kewartawanannya terus bertransformasi menjadi pengusaha.
JAKARTA, KOMPAS — Kepergian pendiri Kompas Gramedia dan Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama meninggalkan kesan bagi kalangan dunia usaha. Idealisme dan komitmen Jakob Oetama terhadap kepentingan masyarakat serta negara menjadi bagian yang dikenang para pengusaha.
Pebisnis Indonesia Sofjan Wanandi, Rabu (9/9/2020), mengatakan, Jakob Oetama selalu peduli dan memikirkan pembangunan Indonesia. Beliau betul-betul ingin sekali Indonesia ini maju. Jakob Oetama selalu meyakinkan pengusaha-pengusaha membantu pemerintah untuk meningkatkan ekonomi.
”Bicara soal komitmen terhadap kepentingan nasional, Pak Jakob ini luar biasa. Kami para pengusaha sangat menghargai beliau, yang juga seorang pengusaha. Beliau selalu menginginkan media Kompas dapat dipakai untuk bersama-sama membangun bangsa ini,” ujarnya ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Bicara soal komitmen terhadap kepentingan nasional, Pak Jakob ini luar biasa. Beliau selalu menginginkan media Kompas dapat dipakai untuk bersama-sama membangun bangsa ini.
Sofjan pun mengingat Jakob Oetama sebagai sosok yang memiliki rasa ingin tahu untuk mendalami sesuatu, terutama bagaimana para pengusaha bergerak membangun Indonesia bersama-sama. Sebagai timbal baliknya, dengan pengetahuannya, Jakob Oetama juga banyak meyakinkan para pengusaha tentang membangun ekonomi bangsa.
Kepergian Jakob Oetama membuat Sofjan merasa kehilangan teman dan seniornya. Dia dekat dan sudah mengenal Jakob Oetama puluhan tahun, yaitu sejak Sofjan masih mahasiswa.
Hubungan pun terus berlanjut saat Sofjan kemudian menjadi pengusaha. ”Kami banyak bicara soal perkembangan ekonomi Indonesia. Dan beliau itu ingin tahu macam-macam bidang. Keberhasilan beliau mengarahkan Kompas, saya pikir, juga karena rasa ingin tahu itu juga,” katanya.
Jakob Oetama (88) tutup usia pada Rabu (9/9/2020) pukul 13.02 di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebelumnya, Jakob Oetama dirawat di rumah sakit tersebut sejak 22 Agustus 2020.
Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anton J Supit menyebut Jakob Oetama sebagai sosok yang sukses dengan tetap mempertahankan idealisme.
”Selain sebagai jurnalis idealis, Pak Jakob Oetama juga bisa membuktikan bahwa tanpa meninggalkan idealisme pun beliau dapat maju dalam kegiatan usahanya, yakni pers. Usahanya ini kemudian berkembang ke sektor ekonomi lain,” ujarnya.
Anton mengaku selalu mendapat wawasan ketika mengikuti tulisan atau mendengar pembicaraan Jakob Oetama. Dia teringat ketika mendengar Jakob Oetama berpidato di suatu acara dengan mengutip buku yang ditulis Kim Woo Choong, yakni pendiri Daewoo, bagi generasi muda Korea.
Inti substansi pidato Jakob yang dikenang Anton adalah bahwa untuk menjadi patriotik tidak dimonopoli satu dua jenis pekerjaan. ”Pengusaha yang baik pun dapat menjadi patriot. Ini salah satu warisan nilai yang patut dipegang para pengusaha,” kenang Anton.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani mengemukakan, Jakob Oetama adalah salah satu dari sedikit entrepreneur yang berlatar belakang wartawan. Jakob Oetama memiliki idealisme tinggi, baik sebagai wartawan maupun sebagai entrepreneur.
”Dari sisi entrepreneurship, beliau dapat menjadi teladan karena tidak mudah bagi seseorang yang sangat menjiwai kewartawanannya, terus bertransformasi menjadi pengusaha,” katanya.
Dari sisi entrepreneurship, beliau dapat menjadi teladan karena tidak mudah bagi seseorang yang sangat menjiwai kewartawanannya, terus bertransformasi menjadi pengusaha.
Sebagai pengusaha, kata Hariyadi, Jakob Oetama tidak menghilangkan idealismenya sebagai wartawan. Jakob Oetama dinilainya sebagai sosok yang sangat peduli terhadap masalah negara dan masyarakat. ”Latar belakang sebagai wartawan yang mungkin menjadikan beliau seperti itu,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mande mengatakan, Jakob Oetama merupakan sosok yang menginspirasi kemajuan bangsa dan kemajuan ekonomi. Dua pendiri Kompas, Jakob Oetama dan PK Ojong, meletakkan dasar dan menginspirasi penulisan-pewartaan yang tidak berpihak, tetap netral, menjaga keutuhan, menjaga solidaritas.
Inilah yang menjadikan inspirasi untuk menjadi media yang layaknya seperti nama Kompas yang berarti penunjuk arah atau haluan. Sampai hari ini, Kompas terbawa inspirasi para pendirinya itu.
”Inspirasi dan nilai-nilai luhur yang sudah dibangun menjadi harapan untuk terus dipertahankan. Generasi berikutnya diharapkan mempertahankan dan memajukan,” katanya.
Kompas, lanjut Roy, sudah membuktikan diri mengikuti arus perubahan zaman dengan media cetak, daring, dan televisi. Ini adalah langkah dinamis yang dibangun oleh Jakob Oetama.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia Paulus Totok Lusida juga terkesan dengan konsistensi Jakob Oetama untuk membangun Kompas sebagai media yang netral dan akurat di seluruh lini medianya.
”Itu yang harus dicontoh. Ke depan, (grup) Kompas harus tetap menjaga konsistensi itu,” katanya.