Pemkot Denpasar Fasilitasi UKM melalui Pasar Murah
Penyelenggaraan pasar murah yang difasilitasi Pemkot Denpasar dinilai membantu UKM menjaga keberlanjutan usaha dari dampak pandemi Covid-19. Pengusaha UKM Pengusaha UKM memerlukan fasilitas pemasaran produk dan barang.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penyelenggaraan pasar murah yang difasilitasi Pemerintah Kota Denpasar, Bali, dinilai membantu usaha kecil dan menengah menjaga keberlanjutan usaha yang terdampak pandemi penyakit akibat virus korona baru (Covid-19). Pengusaha UKM memerlukan fasilitas untuk memasarkan produk dan barang dagangan serta masih perlu bertemu langsung dengan konsumen.
”Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan Pasar Murah Galungan yang difasilitasi Pemkot Denpasar, PKK Kota Denpasar, dan BPD Bali,” ujar Ni Wayan Ria Mariani, pemilik usaha Rhea Cempaka Sanur yang juga Ketua Asosiasi Bordir, Endek, dan Songket (Asbest) Kota Denpasar, ketika ditemui di area Graha Sewaka Dharma Lumintang, Kota Denpasar, Selasa (8/9/2020).
Pemkot Denpasar bersama Tim Penggerak PKK Kota Denpasar dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali serta Asbest Kota Denpasar mengadakan Pasar Murah Galungan di area Graha Sewaka Dharma Lumintang mulai Selasa (8/9) sampai Rabu (9/9).
Sebanyak 20 stan dagang disediakan selama ajang pasar murah di lingkungan Graha Sewaka Dharma Lumintang, Kota Denpasar, termasuk untuk kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah serta industri kecil dan menengah (IKM). Adapun produk yang dijual di pasar murah, di antaranya, buah-buahan, janur, jajan khas Bali, aneka makanan, dan produk mode lokal serta busana.
Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan Pasar Murah Galungan yang difasilitasi Pemkot Denpasar, PKK Kota Denpasar, dan BPD Bali (Ni Wayan Ria Mariani)
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Denpasar Ida Ayu Selly Fajarini Mantra menyatakan, ajang Pasar Murah Galungan merupakan kegiatan rutin setiap enam bulan untuk menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Selly Mantra menambahkan, Pemkot Denpasar memfasilitasi penyelenggaraan pasar murah di lingkungan kantor Pemkot Denpasar agar memudahkan pegawai berbelanja kebutuhan pokok dan kebutuhan menjelang hari raya.
”Setiap menjelang hari raya, harga barang terutama bahan kebutuhan upacara biasanya naik. Karena itu, kami buatkan pasar murah ini,” kata Selly Mantra. ”Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, kami tetap melaksanakan kegiatan pasar murah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti arahan dari Wali Kota Denpasar,” ujar Selly Mantra.
Pengungkit ekonomi
Selly Mantra menyatakan sudah menyurati pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Denpasar agar mereka berpartisipasi dengan mengirimkan pegawainya berbelanja di pasar murah. Menurut Selly Mantra, aparatur pemerintah menjadi tumpuan pada masa pandemi Covid-19 dan konsumsinya diharapkan mampu membantu mengungkit dan menggerakkan perekonomian masyarakat di daerah.
Dari berita resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Bali terkini, Kota Denpasar termasuk kota yang mengalami deflasi pada Agustus 2020. Dalam laporan BPS Provinsi Bali itu disebutkan pula, deflasi di Kota Denpasar pada Agustus 2020 tercatat -0,12 persen dan komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi di Kota Denpasar, di antaranya, daging ayam ras, tarif angkutan udara, bawang merah, dan pisang serta biaya pendidikan SD dan SMP.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengatakan Pemkot Denpasar berupaya membantu usaha kecil dan menengah serta industri kecil dan menengah di Kota Denpasar dapat bertahan menghadapi dampak pandemi Covid-19. Ajang pasar murah menjadi kesempatan dan peluang bagi pengusaha dan pedagang memasarkan produk dan juga mempromosikan usahanya.
”Daripada barang tersimpan, lebih baik dijual meskipun harus menyesuaikan harga produk dengan daya beli konsumen saat ini,” kata Utari. Dia menambahkan, pihaknya juga memantau dan mengikuti perkembangan harga barang kebutuhan warga dan ketersedian barang serta distribusinya, terlebih menjelang hari raya nanti. Kini harga barang kebutuhan pokok di Kota Denpasar terpantau masih normal dan barang kebutuhan pokok masih terjaga ketersediaannya.
Lebih lanjut, Mariani menyatakan, kalangan UKM dan IKM di Kota Denpasar terdampak pandemi Covid-19. Pengusaha kesulitan menjual produk sementara modal sudah dibelanjakan. Sebagai pengusaha UKM, dirinya beradaptasi dengan membuat masker penutup hidung dan mulut, serta alat pelindung diri sebagai respon kondisi pandemi Covid-19, selain tetap memproduksi produk tekstil. Mariani juga sudah memanfaatkan pemasaran secara dalam jaringan dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19.
Meski demikian, menurut Mariani, pemasaran langsung tetap penting karena pengusaha, termasuk dirinya, dapat berinteraksi langsung dengan konsumen sehingga mengetahui keinginan konsumen. ”Apalagi dalam situasi pandemi, pasar sedang susah dan penjualan menurun,” ujar Mariani. (COK)