logo Kompas.id
EkonomiTarif Listrik Murah Versus...
Iklan

Tarif Listrik Murah Versus Andal

Kebijakan harga energi di Indonesia, baik itu tarif listrik maupun harga BBM, kerap ditunggangi kepentingan politik populer. Selain tak mendidik masyarakat, cara itu justru membebani badan usaha sebagai penyedia energi.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/r6Mavj5ksPZthg9MugrvlE-pqgU=/1024x515/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FScreenshot_20200326-112240_Adobe-Acrobat_1585560922.jpg
SUMBER: PLN

Grafis tarif listrik di Indonesia. Empat faktor penentu tarif listrik adalah harga minyak dunia, kurs rupiah terhadap dollar AS, harga batubara, dan inflasi.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) periode 2011-2014, Nur Pamudji, pernah melontarkan opini yang dimuat di harian Kompas edisi 23 Mei 2014. Ia mewacanakan perubahan pola pikir pemerintah dan masyarakat bahwa ”listrik harus murah” diganti dengan ”listrik harus andal walaupun lebih mahal”.

Pada periode 1994-1997, tarif listrik berubah setiap tiga bulan menyesuaikan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, harga minyak Indonesia, dan inflasi. Nur Pamudji menyebut, dengan pola seperti itu, PLN memiliki neraca keuangan yang sehat dan memadai untuk mendanai operasi tanpa subsidi dari negara.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000