logo Kompas.id
EkonomiHidup Bersama Pandemi
Iklan

Hidup Bersama Pandemi

Perekonomian hanya bisa digerakkan jika kondisi kesehatan sudah bisa diatasi. Jangan sampai pembukaan sektor ekonomi dilakukan terlalu cepat, sedangkan penanganan kesehatannya justru tersendat.

Oleh
A Prasetyantoko -- Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_AxR59pjPKQjC1GYzQqPo-9EE08=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F7e5ff464-b702-4f5e-95bf-af1d1fd15e72_jpg.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjawab pertanyaan wartawan terkait dua warga Indonesia yang positif terinfeksi virus korona jenis baru (Covid-19) di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/3/2020). Dua orang ini tertular dari warga negara Jepang yang menemui mereka di Depok, Jawa Barat. Ini merupakan kasus pertama warga Indonesia yang positif korona di wilayah Indonesia. Kedua orang ini juga sudah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso.

Pada Senin, 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo ditemani Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam suasana santai mengumumkan secara resmi kasus pertama virus korona tipe baru di Indonesia. Setelah enam bulan bergulat dengan pandemi Covid-19, akhirnya kita harus menerima kenyataan hidup bersamanya. Upaya membengkokkan kurva jumlah kasus Covid-19 masih jauh dari harapan. Sampai dengan Senin (31/8/2020), sebanyak 7.417 orang meninggal dari 174.796 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara penambahan kasus harian terus meningkat, bahkan pernah di atas 3.300-an kasus per hari.

Dari sisi kesehatan, puncak kurva sama sekali belum terlihat. Dalam situasi seperti ini, kita terhenyak mendengar wacana pemerintah membuka bioskop dan pusat kebugaran. Bisa saja pembukaan sektor yang tergolong paling berisiko ini dijadikan momentum yang menandai fase pembukaan penuh perekonomian sehingga kurva pemulihan ekonomi bisa diakselerasi agar segera mencapai fase seperti pada masa sebelum pandemi. Dilema antara menurunkan kurva kesehatan dan menaikkan kurva pemulihan ekonomi tak bisa lagi dihindari.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000