Pemkot Surabaya mengoptimalkan pelaksanaan proyek pembangunan padat karya untuk menggerakkan kembali perekonomian yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19. Hampir seluruh proyek pembangunan telah selesai tender.
Oleh
IQBAL BASYARI/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya mengoptimalkan pelaksanaan proyek pembangunan padat karya untuk menggerakkan kembali perekonomian yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19. Hampir seluruh proyek pembangunan telah selesai tender.
Berdasarkan laman layanan pengadaan secara elektronik atau e-procurement Surabaya, ada 280 proyek pada tahun anggaran 2020. Sebanyak 276 proyek atau 98 persen di antaranya selesai tahap tender. Sisanya masuk tahapan pengumuman pascakualifikasi; masa sanggah; dan evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis, dan harga.
Pelaksanaan lelang proyek harus memperhatikan PAD agar tidak terjadi gagal bayar. (Eri Cahyadi)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati di Surabaya, Senin (31/8/2020), mengatakan, seluruh proyek yang telah direncanakan bisa tetap dilaksanakan sesuai rencana. Adapun satu proyek, yakni pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat Surabaya yang awalnya masuk dalam penganggaran, sekarang dibiayai pemerintah pusat.
”Hingga akhir Agustus 2020, pelaksanaan proyek pembangunan di dinas kami telah mencapai 41 persen. Ada beberapa proyek malah didanai pemerintah pusat, dan ada proyek, seperti jalur pedestrian, dikurangi porsinya,” kata Erna.
Senada dengan Erna, Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Iman Krestian menuturkan, hampir semua proyek telah selesai tahap lelang. ”Lelang proyek yang terakhir di dinas kami pada tahun ini sudah dilakukan pada Juli 2020 yakni pembuatan lapangan latihan di Stadion GBT,” ujarnya.
Beberapa proyek besar yang dilakukan adalah pembangunan perbaikan Stadion Gelora Bung Tomo, renovasi sekolah, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohamad Soewandhie, dan pembangunan lapangan tembak. Adapun satu proyek yang batal adalah pembangunan fasilitas kedokteran nuklir di RSUD Bhakti Dharma Husada karena keterbatasan waktu.
Dioptimalkan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pelaksanaan proyek pembangunan yang menyerap banyak tenaga kerja dioptimalkan untuk menggerakkan kembali perekonomian. Dengan adanya proyek itu, roda perekonomian, terutama untuk pekerja, bisa kembali berputar.
Walakin, pelaksanaan proyek pembangunan tetap memperhatikan arus pendapatan daerah. Hingga akhir Agustus 2020, pendapatan asli daerah yang masuk baru sekitar 47 persen dari perkiraan Rp 9 triliun. Adapun realisasi belanja mencapai 35 persen dari perkiraan Rp 10 triliun. ”Pelaksanaan lelang proyek harus memperhatikan PAD agar tidak terjadi gagal bayar,” ujar Eri.
Menurut dia, pandemi Covid-19 kali ini cukup berdampak pada perekonomian Surabaya. Pendapatan dari sektor pajak dan retribusi cukup terhambat karena banyak industri, jasa, dan perdagangan yang menurun. ”Pemkot terus berupaya dan gencar mengajak warga patuh protokol kesehatan agar aktivitas, terutama terkait roda perekonomian, segera bergerak dengan normal,” kata Eri Cahyadi.
Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, hingga Juli anggaran untuk penanganan Covid-19 mencapai Rp 819 miliar. Anggaran terbagi dua sektor, yakni kesehatan dan jaring pengaman sosial. ”Anggaran berasal dari APBD, APBN Provinsi Jatim, APBD Surabaya, dan bantuan dari sejumlah pihak,” katanya.