Sasar Wisatawan, Citilink Buka Rute Baru Surabaya-Banyuwangi-Bali-Lombok
Maskapai penerbangan Citilink memperpanjang rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi dengan dua tujuan tambahan Denpasar dan Lombok. Rute baru menyasar pasar wisatawan.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Maskapai Penerbangan Citilink memperpanjang rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi dengan dua tujuan tambahan Denpasar dan Lombok. Rute baru yang menyasar wisatawan ini diharapkan dapat membuat wisatawan yang awalnya menuju Bali dan Lombok juga tertarik ke Banyuwangi.
Penambahan rute ini juga diharapkan dapat meningkatkan arus penumpang yang berangkat dan tiba di Bandara Banyuwangi. Saat ini jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi mulai meningkat kendati masih di bawah tahun lalu.
Ditemui seusai inaugurasi penerbangan di Bandara Banyuwangi, Jumat (28/8/2020), Station Manager Citilink Banyuwangi Deni Wahyudi menyebutkan, penerbangan Surabaya-Banyuwangi-Denpasar-Lombok dilayani menggunakan pesawat ATR 72 dengan kapasitas penumpang 70 orang.
”Penerbangan ini menggunakan pesawat yang sebelumnya melayani penerbangan Surabaya-Banyuwangi. Kami memperpanjang perjalanan dengan menambah tujuan ke Denpasar dan Lombok,” tutur Deni.
Deni menjelaskan, penerbangan masih menerapkan protokol kesehatan dengan batasan maksimal 70 persen. Dengan demikian, penumpang dibatasi maksimal 50 orang dalam sekali penerbangan.
Rute penerbangan Banyuwangi-Bali bukan kali pertama dilakukan. Pada 2014, maskapai Garuda pernah terbang dari Banyuwangi ke Bali. Namun, rute tersebut tidak bertahan lama. Pada 2019, Citilink juga pernah melayani penerbangan Banyuwangi-Bali. Namun, lagi-lagi rute tersebut tutup setelah satu bulan beroperasi.
”Tahun lalu kami terbang Banyuwangi-Bali menggunakan Airbus. Harus diakui, penerbangan tersebut biayanya besar. Sementara kali ini, kami menggunakan pesawat ATR yang biayanya lebih ekonomis sehingga secara perhitungan bisnis lebih dapat diterima,” tuturnya.
Deni menambahkan, nantinya penerbangan ini akan kembali diperpanjang rutenya dengan memasukkan Yogyakarta sebagai salah satu tujuan. Namun, Deni enggan merinci kapan hal itu akan direalisasikan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik penerbangan rute Surabaya-Banyuwangi-Bali-Lombok tersebut. Ia menyebutkan, rute ini memang ingin menyasar pasar wisatawan.
”Harapannya, wisatawan di Bali dan Lombok punya akses mudah untuk ke Banyuwangi. Dengan demikian, pengalaman wisata mereka bisa lebih lengkap. Banyuwangi, Bali, dan Lombok memiliki jenis wisata yang beragam. Dengan rute ini, mereka bisa melengkapi pengalaman berlibur mereka,” ujarnya.
Sementara Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Cin Asmoro berharap penerbangan ini bisa membantu mendongkrak arus penumpang di Bandara Banyuwangi. Ia mengakui, pandemi memukul dunia penerbangan hingga membuat penurunan drastis jumlah penumpang.
Pada Januari hingga Maret, penumpang berkisar 17.000-21.000 orang per bulan. Pada April, jumlah penumpang turun drastis hingga 2.900 orang. Terparah, jumlah penumpang pada bulan Mei tersisa 225 orang dan pada bulan Juni 264 orang.
”Pada bulan Juli, penerbangan kembali bergairah. Kami mencatat ada 4.415 penumpang pada bulan Juni. Pada bulan Agustus hingga tanggal 26 Agustus tercatat sudah ada 4.713 penumpang,” ujarnya.
Kendati mulai menunjukkan peningkatan, Cin mengaku jumlah tersebut belum bisa menyamai arus penumpang pada 2019. Pada Juni-Juli 2019, Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi mencatat ada 8.000 penumpang dalam setiap bulan.