Konsolidasi dan Sinergi Internal Topang Ketahanan Bisnis
Tak hanya perusahaan induk, anak perusahaan juga diminta menerapkan efisiensi biaya. Upaya ini terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak perusahaan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah badan usaha milik negara berkonsolidasi dan bersinergi secara internal. Upaya tersebut dijalankan untuk menjaga ketahanan dan kinerja perusahaan induk dan anak perusahaan.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim, Rabu (26/8/2020), mengatakan, Krakatau Steel Group terus berbenah. Pada masa pandemi ini, Krakatau Steel Group lebih berfokus pada konsolidasi internal sampai ke anak perusahaan.
Tak hanya perusahaan induk, anak perusahaan juga diminta menerapkan efisiensi biaya. Upaya ini terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja anak perusahaan.
”Di tengah pandemi Covid-19, anak perusahaan Krakatau Steel mencatatkan laba 30,04 juta dollar AS per Juli 2020,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta.
Di tengah pandemi Covid-19, anak perusahaan Krakatau Steel mencatatkan laba 30,04 juta dollar AS per Juli 2020.
Krakatau Steel mencatat pendapatan total anak perusahaan sampai Juli 2020 sebesar 296,96 juta dollar AS. Total penjualan di anak perusahaan yang bergerak di bidang baja sebesar 127,73 juta dollar AS dan nonbaja sebesar 169,22 juta dollar AS.
Anak perusahaan yang sebelumnya merugi dan saat ini telah berkontribusi positif antara lain PT KHI Pipe Industries dan PT Krakatau Wajatama. Pada Juli 2019, PT KHI Pipe Industries merugi 5,95 juta dollar AS, tetapi pada Juli 2020 menorehkan laba 5,79 juta dollar AS. PT Krakatau Wajatama pada Juli 2019 juga merugi 7,93 juta dollar AS, tetapi pada Juli 2020 meraih laba 2,05 juta dollar AS.
”Beberapa anak perusahaan menunjukkan prestasi yang baik dengan pencapaian laba maupun penjualan walaupun di masa pandemi seperti saat ini. Semua tidak lepas dari usaha yang masif dilakukan secara bersamaan dan didukung penuh induk,” ujar Silmy.
Sementara itu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA mulai menetapkan rencana strategis untuk memastikan perseroan terus menorehkan pertumbuhan secara berkelanjutan di masa mendatang. Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, WIKA berencana memperkuat sinergi bisnis WIKA Group.
”Hal ini penting untuk mewujudkan operasi bisnis yang lebih efisien sekaligus memastikan pertumbuhan WIKA sebagai entitas induk juga turut dirasakan entitas anak,” ujarnya.
Penguatan dari sisi industri terlihat pada pembangunan pabrik fabrikasi baja Majalengka yang dimiliki WIKA Industri & Konstruksi atau WIKA IKON. Pembangunan ditargetkan selesai triwulan III-2020. Dengan beroperasinya pabrik ini, kapasitas produksi fabrikasi baja dapat mencapai 100.000 ton per tahun.
”Ini sekaligus menempatkan WIKA IKON sebagai salah satu perusahaan yang memiliki pabrik fabrikasi baja terlengkap di Indonesia,” kata Agung.
Sinergi WIKA Group pada proyek-proyek strategis disebutkan tetap mencatatkan kemajuan pembangunan meski di tengah pandemi. Salah satunya pada pembangunan Bandara Sultan Hasanuddin.