Berstatus PDP, Satu Pedagang Pasar Muntilan Meninggal Dunia
Seorang pedagang di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang, meninggal dunia di IGD RSUD Muntilan setelah sebelumnya datang dengan gejala sesak napas.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Seorang pedagang di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meninggal dunia, berselang tak berapa lama setelah menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan, Kamis (20/8/2020). Pedagang yang merupakan warga Kecamatan Muntilan ini berstatus sebagai pasien dalam pengawasan atau PDP.
”PDP ini datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah menderita sakit sesak napas,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Retno Indriastuti, Kamis (20/8/2020).
PDP ini sudah sempat menjalani tes usap, tetapi hingga Kamis petang hasil belum diketahui. Terkait kasus ini, pihak dinas kesehatan juga belum melakukan tes usap pada kontak dekat dari pasien.
Tiga kerabat dan ibunya positif Covid-19, tetapi bayi yang baru saja dilahirkan negatif Covid-19. (Majid Rohmawanto)
Istri dan anak PDP ini sehari-hari juga bekerja sebagai pedagang di salah satu pasar di Kecamatan Dukun. Sekalipun belum ada kepastian perihal sakit yang diderita, baik istri maupun anak PDP ini pun diminta untuk tidak berdagang dan menjalankan aktivitas di pasar terlebih dahulu.
”Demi mengantisipasi berbagai kemungkinan, mereka, sementara ini, kami imbau untuk melakukan isolasi mandiri, berhenti melakukan aktivitas di luar selama 14 hari,” ujarnya.
Selain tambahan satu PDP meninggal, Kamis (20/8/2020), di Kabupaten Magelang juga terdapat tambahan empat pasien konfirmasi positif Covid-19 baru. Dari empat orang tersebut, satu orang di antaranya adalah warga Kecamatan Windusari dan empat orang lain berasal dari Kecamatan Mertoyudan. Mereka semua tertular karena melakukan kontak dekat dengan warga lain yang terlebih dahulu terkonfirmasi positif Covid-19.
Tambahan kasus
Tambahan empat kasus positif Covid-19 baru juga terjadi di Kota Magelang. Satu orang di antaranya adalah pasien berusia 77 tahun asal Kecamatan Magelang Utara. Dia sempat dirawat di rumah sakit karena mengalami penyakit paru dan akhirnya memilih untuk pulang paksa.
Adapun tiga orang lain adalah warga Kecamatan Magelang Tengah. Mereka adalah kerabat, kontak dekat dari seorang ibu, yang terlebih dahulu terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (15/8/2020). Konfirmasi positif Covid-19 baru diketahui setelah ibu ini melakukan tes usap, sebelum melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar.
”Tiga kerabat dan ibunya positif Covid-19, tetapi bayi yang baru saja dilahirkan negatif Covid-19,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto.
Ibu melahirkan tersebut tidak memiliki gejala sakit apa-apa. Namun, karena status positif Covid-19 tersebut, dia tidak diizinkan untuk melakukan kontak dekat dengan bayinya.
Terhitung sejak Maret hingga Kamis (20/8/2020), jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Magelang terdata 89 kasus dan jumlah warga meninggal 23 orang.