Penyedia layanan perjalanan dan pariwisata terus gencar menawarkan promosi wisata untuk menggerakkan wisatawan domestik. Kebangkitan pariwisata harus tetap sejalan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan-perusahaan layanan akomodasi mulai gencar memasarkan promosi paket wisata dan perjalanan berlabel ”clean” atau yang mengedepankan penerapan protokol kesehatan. Langkah itu diharapkan mendorong geliat pariwisata domestik dan membangkitkan industri pariwisata.
Co-Founder Traveloka Albert, Kamis (13/8/2020), mengatakan, Traveloka yang merupakan perusahaan penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup berbasis daring mencatatkan peningkatan pemesanan produk-produk wisata sejak Juni 2020. Dari hasil survei internal, kepercayaan diri masyarakat untuk berkegiatan di luar rumah terus meningkat.
”Faktor kebersihan dan keamanan menjadi perhatian utama konsumen. Pembukaan destinasi wisata dalam negeri harus disertai penerapan protokol kesehatan yang tepat untuk bisa memenuhi tren permintaan konsumen,” ujarnya dalam peluncuran kampanye Traveloka Clean Partners secara virtual di Jakarta.
Faktor kebersihan dan keamanan menjadi perhatian utama konsumen. Pembukaan destinasi wisata dalam negeri harus disertai penerapan protokol kesehatan yang tepat untuk bisa memenuhi tren permintaan konsumen.
CMO Traveloka & CEO Traveloka Experience Christian Suwarna menambahkan, Traveloka telah menggandeng 2.000 mitra di 240 kota di Tanah Air untuk berkomitmen memenuhi standar protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan yang sesuai dengan ketetapan pemerintah.
Sejak meluncurkan kampanye Traveloka Clean Partners pada Juni 2020, terjadi peningkatan penjualan produk layanan hingga 200 persen, seperti hotel, transportasi antar jemput bandara dan rental, serta destinasi wisata berlabel ”Traveloka Clean”.
”Komitmen ini mendorong pelaku usaha meningkatkan bisnis,” katanya.
Di sisi lain, sejumlah paket promosi terus digulirkan untuk mendorong kembali permintaan pasar dalam negeri. Selain harga paket wisata yang miring, Traveloka juga menawarkan fleksibilitas perjalanan (buy now stay later), pembayaran di belakang (buy now pay later), serta kemudahan penjadwalan ulang perjalanan. Tiket yang sudah dipesan juga dapat digunakan pada jangka waktu yang lebih panjang.
Secara terpisah, Corporate Communications Manager Pegipegi Busyra Oryza mengemukakan, sejak libur Idul Fitri pada Mei 2020, terjadi tren peningkatan pemesanan hotel dan penginapan melalui Pegipegi sebanyak 250 persen. Pegi-pegi berupaya mempercepat pemulihan bisnis dengan menggelar penawaran diskon tarif secara rutin serta promosi kemudahan pembatalan transaksi dan pengembalian uang.
”(Dengan promo ini), mitra akan merasakan kenaikan tingkat hunian. Dari sisi pelanggan, mendapatkan penawaran terbaik berupa harga miring. Ini akan terus kami lakukan dan mengajak lebih banyak mitra hotel untuk bergabung demi membantu menggerakkan roda perekonomian mereka,” tutur Busyra.
Ia menambahkan, peningkatan perjalanan dan wisata juga ditopang komitmen sebagian hotel untuk menerapkan protokol kesehatan. Pengguna Pegipegi dinilai dapat mencari hotel-hotel yang telah menerapkan protokol kesehatan dengan label ”Clean & Safe Stay”.
Paket murah
Direktur Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Vinsensius Jemadu menuturkan, daya beli masyarakat tergerus akibat pandemi Covid-19. Untuk mendorong geliat wisatawan domestik, pemerintah mendorong penawaran paket-paket wisata dengan tarif miring. Di antaranya adalah 10 destinasi utama yang masuk kategori zona hijau dan aman dikunjungi wisatawan perlu ditawarkan dengan harga terjangkau.
Untuk mendorong geliat wisatawan domestik, pemerintah mendorong penawaran paket-paket wisata dengan tarif miring. Di antaranya adalah 10 destinasi utama yang masuk kategori zona hijau dan aman dikunjungi wisatawan.
Beberapa tahapan untuk menggerakkan wisata nusantara itu, antara lain, pada Juni-Agustus 2020 mendorong masyarakat melakukan staycation, yakni wisata atau menginap yang terdekat dengan tempat tinggal. Akhir Agustus hingga September, mendorong perjalanan dan kunjungan antarkota, seperti Jakarta-Puncak, Jakarta-Bogor. Pada Oktober-Desember 2020, mulai menggencarkan paket wisata antarpulau dan provinsi.
”Dengan cara-cara ini, kami mendorong masyarakat melakukan perjalanan,” ucap Vinsensius.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengemukakan, pandemi Covid-19 yang menyerang hampir semua negara sangat terasa dampaknya di sektor pariwisata. Namun, harapan penemuan vaksin Covid-19 membuka peluang bagi sektor pariwisata untuk kembali pulih.
Perjalanan domestik dan pariwisata nusantara dinilai paling memungkinkan saat ini. Adapun pintu untuk wisatawan mancanegara belum terbuka karena banyak negara masih mengalami tantangan akibat pandemi Covid-19.
”Untuk itu, berbagai upaya harus terus dilakukan untuk membangkitkan pariwisata melalui wisatawan nusantara, dengan melibatkan mitra perusahaan dan badan usaha milik negara,” katanya.
Kemenparekraf mendorong wisatawan nusantara dapat menuju ke destinasi wisata dengan rasa aman sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Selain itu, komitmen bersama semua pemangku kepentingan di sektor usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) sesuai standar internasional.
”Mari kita jalankan potensi wisatawan domestik karena potensinya sangat baik. Tunjukkan bahwa kita bisa menjalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya,” ujar Wishnutama.