Targetkan Pertumbuhan Nasabah Asia Tenggara, UOB Luncurkan Layanan Digital
Bank yang fokus pada layanan digital diyakini lebih cepat tumbuh secara progresif. UOB Indonesia memanfaatkan layanan digital untuk mengakselerasi kinerjanya.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank UOB Indonesia meluncurkan layanan digital TMRW untuk memenuhi kebutuhan perbankan harian masyarakat, Senin (3/8/2020). Seiring peluncuran layanan ini di Indonesia, UOB menargetkan pertumbuhan 5 juta nasabah di Asia Tenggara.
Direktur Utama UOB Indonesia Kevin Lam mengatakan, bank yang fokus pada layanan digital akan memiliki akselerasi lebih progresif.
Layanan TMRW, lanjut Kevin, memiliki fitur yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan analisis dan kategorisasi data yang kompleks. Adapun proses verifikasi identitas terkait pembukaan akun TMRW dilakukan melalui panggilan video dengan agen secara langsung dan pembukaan rekening dapat tuntas dalam sembilan menit.
”Pertanyaan nasabah akan ditangani chatbot 24 jam TMRW, yaitu TMRW Intelligence Assistant (TIA), dengan menggunakan bahasa Indonesia,” kata Kevin secara virtual.
Layanan perbankan digital ini juga memiliki fitur permainan yang disebut City of TMRW, yakni nasabah dapat membangun kota virtual saat mereka menabung. Saat nasabah naik level, mereka dapat meningkatkan tampilan kota virtual mereka.
TMRW memiliki pilihan metode pembayaran berbasis kode cepat (quick response/QR code) yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara cepat hanya dengan memindai kode cepat yang disediakan oleh penjual ataupun gerai yang sudah terdaftar.
”Kami akan fokus pada segmen underbanked. Penduduk Indonesia besar dan lebih dari 50 persen belum bankable,” kata Kevin.
Bankable dapat diartikan sebagai nasabah yang memenuhi persyaratan bank, baik sebagai nasabah debitor maupun nasabah tabungan. Sementara masyarakat underbanked adalah masyarakat yang memiliki rekening bank, tetapi masih menghadapi keterbatasan akses pada layanan keuangan.
Penduduk Indonesia besar dan lebih dari 50 persen belum bankable.
Kevin menuturkan, Asia Tenggara memiliki jumlah penduduk sekitar 400 juta jiwa dengan hampir 50 persen di antaranya belum bankable. Sementara sekitar 24 persen dari penduduk Asia Tenggara termasuk dalam kategori underbanked. Adapun tiga negara di Asia Tenggara yang memiliki peluang mengembangkan layanan perbankan adalah Thailand, Indonesia, dan Vietnam.
Sebelumnya, layanan serupa telah diluncurkan dan dinikmati 100.000 nasabah di Thailand sejak Maret 2019. Layanan ini merupakan bagian dari strategi bank regional mempercepat pertumbuhan sekaligus meningkatkan waralaba pelanggan regional UOB untuk menangkap pangsa pasar senilai 10 miliar dollar AS di kawasan ASEAN.
”Seiring dengan peluncuran di Indonesia, UOB menargetkan pertumbuhan nasabah di Asia Tenggara mencapai 5 juta nasabah dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Kevin.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk Vera Eve Lim menyampaikan, Bank Digital BCA akan melakukan soft launching pada semester II-2020. Vera menjelaskan, Bank Digital BCA bukan sekadar BCA mini, melainkan sebuah platform baru untuk menjangkau segmen yang saat ini belum terjangkau BCA.
”Saat ini, biasa kalau untuk bank digital, kami dalam proses produk dan sistemnya. Termasuk mendapatkan persetujuan OJK ataupun Bank Indonesia,” kata Vera dalam keterangan resmi.