Antisipasi Arus Balik, Truk Barang Dibatasi Masuk Tol dan ”Contraflow” Disiapkan
Untuk mengantisipasi kepadatan arus balik, Kementerian Perhubungan membatasi truk angkutan barang masuk tol. Sistem lawan arus atau ”contraflow” juga disiapkan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah memprediksi puncak arus balik hari raya Idul Adha 2020 terjadi pada Minggu (2/8/2020). Untuk mengantisipasi kepadatan arus balik, Kementerian Perhubungan menerapkan pembatasan truk angkutan barang bersumbu tiga ke atas yang masuk jalan tol ke arah Jakarta dan sekitarnya. Pembatasan ini akan mulai diberlakukan pada 2-3 Agustus 2020.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi, Sabtu (1/8/2020), mengatakan, Kemenhub telah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk membahas persiapan dan penanganan hal tersebut. Seleksi kendaraan berat tersebut akan dilakukan dari arah timur ke barat.
”Mulai dari Surakarta dan Gerbang Tol Krapyak di Semarang, Jawa Tengah. Kemudian juga akan diperketat di Gerbang Tol Kanci di Cirebon, Jawa Barat, untuk dialihkan ke jalan arteri pantau utara,” kata Budi melalui siaran pers.
Budi menambahkan, pembatasan angkutan barang ini tetap menyesuaikan kondisi kemacetan di jalan tol. Artinya, pembatasan ini dan rekayasa lalu lintas di jalan tol sewaktu-waktu dapat diubah sesuai diskresi Korps Lalu Lintas Kepolisian RI (Polri).
Kepolisian bekerja sama dengan operator jalan tol juga akan menerapkan sistem lawan arus atau contraflow dari arah timur ke barat di Tol Jakarta Cikampek km 65 hingga km 67 untuk memperlancar arus balik.
Selain itu, kepolisian bekerja sama dengan operator jalan tol juga akan menerapkan sistem lawan arus atau contraflow dari arah timur ke barat di Tol Jakarta Cikampek km 65 hingga km 67 untuk memperlancar arus balik. Contraflow di titik setelah pertemuan antara Tol Trans Jawa dan Tol Purbaleunyi hingga jalan masuk dan keluar (ramp) Jakarta Cikampek Elevated ini diterapkan jika terjadi peningkatan arus lalu lintas yang signifikan, terutama dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
”Pekerjaan konstruksi di sekitar jalur utama jalan tol yang melibatkan kendaraan dan alat berat akan dihentikan sementara pada Sabtu-Minggu untuk memperlancar arus. Kami juga minta petugas pengelola jalan tol melarang kendaraan parkir di pinggir jalan tol sekitar area istirahat,” kata Budi.
Penyeberangan
Sementara itu, PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) menyebutkan, terjadi peningkatan lalu lintas penumpang dan kendaraan yang didominasi mobil pribadi pada periode angkutan hari raya Idul Adha akhir pekan ini. Hal ini terutama terjadi di lintas penyeberangan Merak (Banten)-Bakauheni (Lampung).
Jumlah total penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni pada 30-31 Juli 2020 sebanyak 46.688 orang. Jumlah ini naik dibandingkan dengan periode yang sama Idul Adha 2019 yang sebanyak 31.677 orang.
Adapun sepeda motor, mobil, dan kendaraan logistik yang menyeberang masing-masing sebanyak 6.889 unit, 4.953 unit, dan 2.513 unit. Khusus sepeda motor dan mobil, jumlahnya meningkat dibandingkan dengan Idul Adha 2019 yang waktu itu sebanyak 2.867 sepeda motor dan 2.030 mobil. Untuk kendaraan logistik, jumlahnya turun dari tahun lalu yang sebanyak 2.586 unit.
Sementara itu, total penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak pada 30-31 Juli 2020 sebanyak 17.757 orang. Jumlah ini turun dibandingkan periode Idul Adha 2019 yang sebanyak 26.511 orang.
Jumlah sepeda motor, mobil, dan kendaraan logistik yang menyeberang masing-masing 540 unit, 1.967 unit, dan 1.517 unit. Jumlah tersebut turun dibandingkan periode Idul Adha 2019 yang masing-masing sebanyak 1.680 unit, 2.614 unit, dan 1.818 unit.
”Hal ini sesuai prediksi kami. Kami juga telah mengantisipasi arus penyeberangan itu dengan baik,” kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Selvy Arifin dalam keterangan resmi, Sabtu.