Disiplin dan Kompak Menjalani Tatanan Kehidupan Era Baru
Kedisiplinan dan kekompakan jadi kunci penting dalam menjalani tatanan kehidupan era baru pada masa pandemi Covid-19. Penanganan pandemi Covid-19 penting dan dijalankan seiring dengan upaya penanganan ekonomi nasional.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, kedisiplinan dan kekompakan menjadi kunci penting dalam menjalani tatanan kehidupan era baru pada masa pandemi penyakit akibat virus korona baru (Covid-19). Penanganan pandemi Covid-19 tetap penting dan terus dijalankan seiring dengan upaya penanganan ekonomi nasional.
”Kalau tidak mau bersatu padu, asyik kritik sana kritik sini, kapan akan selesai (pandemi Covid-19)?” kata Luhut dalam acara Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (30/7/2020).
Pemerintah sudah mengambil langkah komprehensif dalam penangangan (pandemi) Covid-19. Dan hampir semua sektor sudah tertangani dengan baik.
Luhut juga menyatakan, langkah dan kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi pandemi Covid-19. Pertimbangan itu juga menjadi dasar pemerintah memulai langkah pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19. ”Pemerintah sudah mengambil langkah komprehensif dalam penanganan (pandemi) Covid-19. Dan hampir semua sektor sudah tertangani dengan baik,” kata Luhut.
Seremoni di Pulau Peninsula, kawasan ITDC Nusa Dua, Kamis sore, juga menjadi tanda Bali mulai membuka aktivitas pariwisata untuk wisatawan dalam negeri. Hal itu adalah tahapan kedua dari tiga tahapan yang dijadwalkan Pemerintah Provinsi Bali dalam menjalankan tatanan kehidupan Bali era baru pada masa pandemi Covid-19. Secara resmi, Bali masuk tahapan kedua tatanan kehidupan era baru mulai Jumat (31/7).
Acara itu dihadiri pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose, dan Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Kurnia Dewantara, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho. Dalam peresmiannya, Luhut bersama Wishnutama dan Koster serta pejabat lainnya itu memukul kentongan sebagai tanda kesiapan Bali menerima kunjungan wisatawan Nusantara.
Pendapatan negara
Sebelum seremoni peresmian itu, Luhut juga menyatakan, pemerintah memperhatikan sektor pariwisata, antara lain karena pariwisata memberikan pendapatan negara yang sangat tinggi dan pariwisata memberikan pekerjaan bagi jutaan pekerja.
Presiden Joko Widodo, menurut Luhut, berulang kali mengingatkan para menterinya agar bersama-sama dan benar-benar memperhatikan sektor pariwisata. ”Kontraksi devisa dari pariwisata ini adalah pukulan berat bagi perekonomian Indonesia dan juga Bali,” kata Luhut.
Dalam sambutannya, Wishnutama menyatakan mengapresiasi upaya dan langkah pemerintah dan masyarakat Bali menyiapkan tatanan kehidupan Bali era baru dengan menerapkan protokol kesehatan. ”Saya senang (mulai) besok pariwisata Bali untuk domestik sudah dibuka,” kata Wishnutama. Pemulihan Bali akan menjadi perhatian masyarakat dunia. Akan berdampak tidak hanya bangkitnya pariwisata Bali, tetapi juga pariwisata Indonesia.
Adapun Gubernur Koster menyampaikan, pelaksanaan tahapan tatanan kehidupan Bali era baru sudah disepakati bersama semua kepala daerah di Bali.
Pelaksanaan tatanan kehidupan era baru dengan penerapan protokol kesehatan, menurut dia, untuk semua sektor aktivitas masyarakat di Bali bertujuan menjaga kondisi Bali tetap kondusif dalam penanganan pandemi Covid-19 dan sekaligus pemulihan ekonomi daerah.
”Ini membutuhkan ketertiban dan kedisiplinan bersama semua pihak dalam menjalankan tatanan kehidupan era baru agar tidak memunculkan banyak kasus (positif Covid-19),” kata Koster.
Diungkapkan bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Bali berjalan sangat baik. Meskipun Bali masih mengalami penambahan kasus positif Covid-19, tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Bali juga tinggi.
Ini membutuhkan ketertiban dan kedisiplinan bersama semua pihak dalam menjalankan tatanan kehidupan era baru agar tidak memunculkan banyak kasus positif Covid-19.
Dalam laporan harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 di Bali hingga Kamis (30/7) sebanyak 3.360 kasus. Terdapat tambahan 50 kasus baru dibandingkan dengan Rabu (29/7).
Sementara itu, sebanyak 77 pasien Covid-19 dilaporkan sembuh sehingga secara kumulatif, jumlah pasien sembuh di Bali sebanyak 2.788 orang, atau sekitar 82,98 persen. Adapun jumlah kumulatif kasus meninggal terkait Covid-19 di Bali sebanyak 48 kasus, atau sekitar 1,43 persen dari jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho menyatakan, pandemi Covid-19 mengakibatkan kontraksi pada ekonomi Bali. Pada triwulan I-2020, ekonomi Bali tertekan dan mengalami pertumbuhan -1,14 persen. Tekanan lebih dalam akan dirasakan pada triwulan II-2020. Trisno mengatakan, pembukaan aktivitas masyarakat, termasuk menggerakkan kembali pariwisata, diharapkan dapat membangkitkan ekonomi Bali dalam triwulan III-2020.
Adapun Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menyatakan, pihaknya dan para pengelola usaha pariwisata di kawasan ITDC Nusa Dua sudah berkomitmen menerapkan standar protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan serta ramah lingkungan (cleanliness, health, safety, and environment/CHSE), termasuk penerapan sistem QRIS dari Bank Indonesia, dalam menjalankan aktivitas pariwisata di tatanan kehidupan era baru.
Abdulbar menyatakan mengapresiasi pihak rekanan ITDC, termasuk pengelola hotel berbintang, yang sudah menyatakan kesiapan dan berkomitmen untuk membuka dan mengoperasikan kembali usahanya dengan menerapkan protokol kesehatan dan standar CHSE.