logo Kompas.id
EkonomiHilirisasi Mineral Perlu...
Iklan

Hilirisasi Mineral Perlu Dukungan Industri Manufaktur

Hilirisasi di Indonesia itu sebatas mineral mentah dicuci, diolah, dan dimurnikan, tapi kemudian diekspor. Baiklah itu sudah memenuhi kategori hilirisasi. Sayangnya, itu belum masuk kategori industrialisasi.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1hqWQz_YN0FbcEgE7zCLozEB4kY=/1024x691/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200610WEN6_1591765133.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Timbunan batubara yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan industri di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (10/6/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Upaya peningkatan nilai tambah mineral di dalam negeri lewat program hilirisasi memerlukan dukungan sektor industri manufaktur. Sayangnya, industri manufaktur yang mengolah hasil tambang di Indonesia masih lemah. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dianggap kurang kuat mendukung program hilirisasi di dalam negeri.

Hal ini mengemuka dalam seminar daring ”Kebijakan Pengelolaan Industri Pertambangan dan Pengolahan-Pemurnian Indonesia”, Rabu (29/7/2020). Sebagai narasumber adalah ekonom senior Faisal Basri, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Irwandy Arif, Dewan Penasihat Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rachman Wiriosudarmo, dan Ketua Asosiasi Metalurgi dan Mineral Indonesia Ryad Chairil.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000