logo Kompas.id
EkonomiPerbankan Rajin Beli Surat...
Iklan

Perbankan Rajin Beli Surat Berharga Negara

Perbankan mulai rajin membeli SBN untuk mendapat imbal hasil dan syarat memperoleh likuiditas dari BI. Sementara, LPS mewaspadai risiko penempatan dana di bank bermasalah.

Oleh
Karina Isna Irawan
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/f35sTa3iDW4OK31Z7G4JzZr5pS4=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_10400316_148_1.jpeg
Kompas

Pengunjung mencari informasi seputar produk investasi yang ditawarkan sejumlah perusahaan jasa investasi di pameran Indonesia Financial Expo and Forum 2014 di Jakarta Convention Center, Jumat (29/9/2014). Produk investasi, seperti reksadana, deposito, obligasi, saham, dan layanan perbankan lain, banyak ditawarkan untuk pilihan pengelolaan finansial masa depan.

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Keuangan menyebutkan, surat berharga negara yang dimiliki investor asing berkurang. Pemenuhan target lelang surat berharga negara itu kerap  dipenuhi dari perbankan.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, investor asing pemegang surat berharga negara (SBN) per 23 Juli 2020 sebesar 29,63 persen atau sekitar Rp 800 triliun. Angka ini turun cukup dalam dari awal Januari 2020 yang sebesar 38,63 persen.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000