Pelaku E-Dagang Bantu Permodalan hingga Integrasikan Pemasok bagi UMKM
Mitra UMKM dapat memanfaatkan fasilitas permodalan lantaran kreditnya bersifat produktif. Sebelum mengajukan kredit permodalan itu, pelaku UMKM mesti memastikan kondisi keuangannya tergolong sehat.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah penyelenggara perdagangan melalui sistem elektronik atau e-dagang terjun langsung memfasilitasi akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Hingga saat ini, fasilitas tersebut cenderung mengandalkan layanan nonperbankan.
Dalam menghadirkan fasilitas permodalan bagi mitra warung berskala UMKM, Bukalapak bekerja sama dengan Indodana. Fasilitas pembiayaan ini bernama Bayar Tempo.
”Kami menyadari, sejumlah mitra warung memiliki keterbatasan dalam mengakses permodalan, khususnya yang belum mendapatkan fasilitas kredit ataupun perbankan,” kata AVP of Investment and Financing Solutions Bukalapak Dhinda Arisyiya saat konferensi pers dalam jaringan, Kamis (23/7/2020).
Fitur Bayar Tempo berupa pinjaman yang diberikan kepada mitra dengan saldo nilai Rp 500.000 selama 30 hari sejak penggunaan pertama. Mitra cukup membayar biaya langganan sebesar Rp 25.000 saat penggunaan pertama. Apabila saldonya habis, mitra dapat mengajukan kembali setelah mengembalikan pinjaman tersebut.
Menurut Dhinda, dalam memfasilitasi akses permodalan tersebut, Bukalapak terbuka dengan semua jenis lembaga keuangan, termasuk perbankan. Kolaborasi ini penting untuk meningkatkan inklusi keuangan. Meskipun demikian, prinsip kehatian-hatian tetap diterapkan dalam memilih lembaga atau institusi yang diajak bekerja sama.
Saat ini, terdapat 40.000 mitra warung Bukalapak di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Gresik, Karawang, dan Sidoarjo yang dapat mengakses fitur Bayar Tempo tersebut. Dhinda berharap, ke depan, akses permodalan ini dapat dinikmati oleh 1,8 juta mitra pelapak di ekosistem Bukalapak.
Head of Business Development Indodana Timoty Prawiromaruto menuturkan, fitur Bayar Tempo tidak berbunga. Hingga saat ini, aplikasi Indodana telah diunduh hingga 3 juta kali. Adapun 30 persen dari portofolio Indodana merupakan pinjaman produktif.
Fitur Bayar Tempo tidak berbunga. Hingga saat ini, aplikasi Indodana telah diunduh hingga 3 juta kali. Adapun 30 persen dari portofolio Indodana merupakan pinjaman produktif.
Dalam kesempatan yang sama, perencana keuangan Muhammad Kharisma berpendapat, mitra UMKM dapat memanfaatkan fasilitas permodalan tersebut lantaran kreditnya bersifat produktif. Sebelum mengajukan kredit permodalan itu, pelaku UMKM mesti memastikan kondisi keuangannya tergolong sehat.
Kondisi finansial UMKM yang sehat, menurut Kharisma, dinilai dari adanya pembukuan serta anggaran dan alokasi perencanaan belanja yang dipatuhi. Selain itu, pelaku UMKM mesti menyiapkan dana darurat sebanyak enam kali dari rata-rata pengeluaran bulanannya.
Pemasok UMKM
Chief Executive Officer Ralali.com Joseph Aditya juga menyediakan fasilitas pendanaan bagi pelaku UMKM yang menjadi pihak pembeli. Dalam ekosistemnya yang bersifat antarbisnis, Ralali.com mempertemukan perusahaan pemasok dengan pelaku UMKM yang membeli secara grosir.
Ralali.com bersedia mendanai pelaku UMKM yang membeli pasokan melalui ekosistemnya. Setelah pasokan itu habis terjual, mitra UMKM tersebut dapat mengembalikan dananya pada Ralali.com.
Ralali.com bersedia mendanai pelaku UMKM yang membeli pasokan melalui ekosistemnya. Setelah pasokan itu habis terjual, mitra UMKM tersebut dapat mengembalikan dananya pada Ralali.com.
Sebagai salah satu pembeli, Ade Permana, pemilik Haromain, mendapatkan manfaat dengan membeli pasokan di Ralali.com. Menurut dia, jumlah pasokan dan harga di Ralali.com cenderung stabil. Adapun Haromain menjual bahan-bahan membuat kue ke konsumen langsung.