logo Kompas.id
EkonomiKonflik Nelayan Berpotensi...
Iklan

Konflik Nelayan Berpotensi Menguat

Kebijakan legalisasi cantrang dan benih lobster dinilai sebagai bentuk kegagalan pemerintah untuk menjaga komitmen keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan nelayan. Konflik antarnelayan berpotensi makin marak.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/w-V6VRD7xjZsYgjIYwlEus4X7ZM=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FDSC04706_1594133371.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kanan) memeriksa alat tangkap cantrang di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/72020). Edhy menyatakan, legalisasi cantrang dilakukan untuk menyejahterakan nelayan.

JAKARTA, KOMPAS — Kebijakan pemerintah membuka ekspor benih lobster dan melegalkan alat tangkap cantrang dan sejenisnya dikhawatirkan menyulut konflik horizontal antarnelayan semakin marak. Pemerintah dinilai mengabaikan perlindungan terhadap nelayan kecil dan sebaliknya lebih berpihak kepada kepentingan investor.

Legalisasi ekspor benih lobster dan penggunaan alat tangkap cantrang dan sejenisnya merupakan bagian dari revisi 18 peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan di sektor perikanan tangkap. Kebijakan ekspor benih lobster diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 12 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp), Kepiting (Scylla spp), dan Rajungan (Portunus spp) di Wilayah Negara Republik Indonesia yang ditetapkan pada 4 Mei 2020.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000