logo Kompas.id
EkonomiSerapan Rendah, Evaluasi...
Iklan

Serapan Rendah, Evaluasi Stimulus bagi Dunia Usaha

Perlu dievaluasi apakah insentif dunia usaha efektif atau tidak. Kalau tidak efektif, alihkan saja sebagian dananya untuk bantuan langsung tunai.

Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RoboQomLQDVz1THOap6GKIn2nCs=/1024x656/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190130PRI6HR_1548824138.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dimoderatori Advisory Board Chairman of Mandiri Institute M Chatib Basri berbicara dalam Mandiri Investment Forum 2019 di Jakarta, Rabu (30/1/2019). MIF dengan tema ”Invest Now” dihadiri lebih dari 600 investor dan sekitar 200 nasabah korporasi.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah perlu mengevaluasi stimulus dunia usaha karena efektivitas dan penyerapannya rendah. Sebagian anggaran stimulus dunia usaha sebaiknya dialihkan ke bantuan langsung tunai untuk mengungkit daya beli masyarakat.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi penyerapan insentif dunia usaha per 17 Juli 2020 baru Rp 13,53 triliun atau 11,22 persen dari pagu. Pemerintah mengalokasikan insentif dunia usaha Rp 120,61 triliun untuk tahun ini, yang sebagian besar berupa insentif Pajak Penghasilan (PPh) maupun Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000