Dulu Youtube dinilai lebih dari televisi. Sekarang Youtube isinya artis televisi. Apa ini berarti televisi mulai ditinggalkan masyarakat?
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
Dulu Youtube dinilai lebih dari televisi. Sekarang Youtube isinya artis televisi. Kalimat itu menjadi celetukan Raditya Dika, salah satu kreator konten Youtube atau youtuber lama dan ternama di Indonesia, dalam video yang ia unggah di kanalnya, 27 Juni 2020.
Dalam video berjudul ”Tentang Artis TV Masuk ke Youtube”, sosok yang mengawali karier sebagai penulis komedi itu memberi tanggapannya mengenai eksistensi talenta pertelevisian yang kini mewarnai media sosial berbagi video tersebut.
”Dengan banyaknya orang main Youtube, baik artis TV maupun orang baru yang enggak dikenal lalu mencuat dan naik, gue beropini ini akan semakin bagus,” ujar Raditya yang juga mengaku kerap menyarankan para artis televisi untuk berpindah platform.
Opini itu disampaikan sebagai tanggapannya atas video Andovi dan Jovial da Lopez, pemilik kanal SkinnyIndonesian24, yang sudah sembilan tahun malang melintang di dunia Youtube dengan 2,29 juta pengikut.
Kakak beradik tersebut mengkritik sistem yang mendukung suara kreator konten dengan banyak pengikut, di antaranya artis televisi, yang mengalahkan suara kreator yang lebih sedikit pengikutnya. Kritik itu juga menjadi alasan Jovial, yang menjadi youtuber sejak 2010, untuk pensiun tahun depan.
Sementara itu, Raditya, yang sempat berdiskusi dengan SkinnyIndonesia24, melalui video lain mengaku akan tetap bertahan dan berkarya di media yang ikut membesarkan namanya. Hal itu dipertimbangkan meski ia mengakui popularitas kanalnya lebih rendah dibandingkan dengan kanal milik para artis televisi.
Meski sudah berkarya di Youtube sejak 2007, Raditya baru memiliki 8,8 juta pengikut. Sementara fakta sejumlah talenta televisi yang mampu diikuti lebih banyak pengikut memang tidak terbantahkan.
Sebagai contoh, Raffi Ahmad, yang bersama keluarganya mendirikan kanal Rans Entertainment sejak 2015, per 30 Juni 2020 memiliki 16,5 juta pengikut. Artis Baim Wong dengan istrinya, Paula, memiliki kanal dengan 14,8 juta pengikut sejak bergabung pada 2016. Keduanya masuk sebagai sepuluh youtuber dengan pengikut terbanyak.
Dua kaki
Pengamat telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menduga banyak alasan para selebritas televisi untuk menancapkan ”kaki” lainnya di platform media sosial, seperti Youtube.
”Bisa banyak alasan, bisa karena Youtube memberi penghasilan tambahan. Kemudian, yang juga dikhawatirkan pemilik stasiun televisi adalah adanya pergeseran pengiklan dan penonton,” katanya saat dihubungi, Selasa (30/6/2020).
Dugaan itu cukup berdasar. Studi media Nielsen Indonesia pada awal 2018 menyebut, dari sekitar 90 persen atau 240 juta penduduk Indonesia yang menikmati televisi, sebanyak 42 persen juga mengakses internet.
Studi Nielsen 2019 di sembilan kota di Indonesia juga mencatat, pengguna internet menghabiskan sebagian besar waktu mereka di internet untuk mengakses media sosial. Media sosial yang paling banyak digunakan adalah Youtube (68 persen). Platform tersebut digunakan untuk menikmati konten acara TV, film, atau musik.
”Sekarang televisi mencoba hidup berdampingan dengan media baru ini, saling interplay atau terkait. Karena penonton televisi juga mengakses internet, televisi juga punya cara agar penonton mereka bertahan, misalnya konten-konten di Youtube diangkat ke acara televisi,” tutur Heru.
Pendapat senada dikatakan aktivis Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran, Muhammad Heychael. Ia mengatakan, penetrasi internet tidak akan secara drastis menurunkan jumlah penonton televisi karena beralih ke media sosial.
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada 2019 mencapai 117 juta penduduk dengan 67 persen (79 juta orang) di antaranya bermedia sosial. Pada 2012, ada 63 juta pengguna internet dengan 95 persen (59 juta orang) di antaranya bermedia sosial.
Sementara itu, seperti disebutkan sebelumnya, televisi masih mendominasi konsumsi media masyarakat. Pada 2012, Nielsen Indonesia mencatat konsumsi media televisi masih sebesar 94 persen dari total populasi media konvensional di Tanah Air.
Fakta tersebut tentu tidak akan membuat popularitas para artis hilang dari benak penikmat televisi. Bahkan, eksistensi mereka akan semakin melejit dengan dukungan penggemarnya yang juga beralih ke media sosial.